Gaya Hidup
Mitos-mitos yang Tak Boleh Dipercayai Soal Sarapan Pagi

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mitos-mitos yang menyesatkan hampir ditemukan di semua hal yang ada di dunia, tak terkecuali tentang sarapan pagi. Apa pentingnya sih?
Benar jika ada informasi yang menyebut sarapan pagi akan menjaga kesehatan, keseimbangan dan menyuplai energi pada tubuh. Tapi, di balik manfaat itu, ada juga orang yang rela tak sarapan pagi karena terpengaruh mitos-mitos yang beredar.
Apa saja sih mitos-mitos seputar sarapan pagi?
1. Sarapan Bikin Gemuk
Seringkali sarapan dijadikan kambing hitam jika seseorang merasa berat badannya mulai meningkat. Padahal, faktanya, sarapan justru mencegah kegemukan.
Sarapan pagi mencegah kamu makan dalam porsi jumbo pada siang hari. Jika melewatkan sarapan, besar kemungkinan kamu akan menumpuk kalori saat makan siang sehingga badan makin melar.
2. Jangan Sarapan Buah Sebelum Perut Terisi Nasi
Mungkin kamu sering mendengar larangan makan buah sebelum makan nasi, karena takut perut menjadi sakit. Ini jelas adalah mitos.
Justri, buah sangat penting untuk menyuplai vitamin dan mineral dalam tubuh. Selain itu, buah juga membantu pencernaan menjadi lebih lancar.
3. Sarapan Bikin Ngantuk
Faktanya, sarapan justru memberi energi ekstra untuk kamu tetap segar. Tapi, kadang masalah munculnya kantuk seusai sarapan dikarenakan pemilihan menu yang keliru.
Jika menu sarapanmu mengandung banyak gula dan karbohidrat, jelas tubuhmu akan merasa lelah karena telah melakukan proses pencernaan yang menguras energi. Akibatnya, rasa mengantuk pun muncul.
4. Tidak Perlu Sarapan
Jika kamu berpikiran bahwa sarapan maupun nggak sarapan sama saja, jelas itu keliru. Faktanya, tubuh sangat membutuhkan sarapan sebagai suplai energi dan mengembalikan gula darah yang hilang.
Sarapan akan membuatmu lebih bersemangat dan mudah berpikir saat menjalani aktivitas. Bahkan, sebuah penelitian menyebut orang-orang yang cenderung pintar adalah mereka yang tak melewatkan sarapan.
5. Sarapan Porsi Jumbo, Sekaligus Makan Siang
Setiap waktu makan tak bisa diganti dengan waktu makan lainnya. Sarapan tetaplah sarapan, tidak bisa disamakan dengan makan siang, begitu sebaliknya.
Kalau kamu sarapan dengan porsi jumbo seperti makan siang, lalu beberapa jam kemudian kamu merasa lapar lagi, maka sia-sia saja rencanamu untuk merapel waktu makan. Yang ada, kamu hanya sedang menumpuk kalori dalam tubuh. (Awan)