News
MUI Minta RI Setop Impor Daging Australia

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pengakuan dari Perdana Menteri Scott Morrison tentang Yerusalem barat sebagai ibu kota Israel mendapat respon dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi.
Dirinya meminta pemerintah Indonesia menghentikan impor daging dari negara tersebut. “Ini momen yang tepat agar Indonesia menghentikan impor daging sapi dan livestock dari Australia,” kata Muhyiddin, Sabtu 15 Desember 2018.
Muhyiddin mengatakan Indonesia bisa mendapatkan pasokan daging dari negara lain dengan harga lebih terjangkau. Dengan demikian, Indonesia tak perlu khawatir bila harus setop impor daging sapi Australia.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan bahwa Indonesia mengimpor total 30,67 ton daging sapi tak hanya dari Australia, tapi juga Selandia Baru, India dan Spanyol.
MUI pun mengimbau negara-negara dengan penduduk mayoritas Islam melakukan embargo dagang dengan Australia. Menurut dia, ekspor daging Australia ke negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) cukup signifikan.
“Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar harus memeloporinya,” ujarnya.
Muhyiddin menilai kebijakan mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel adalah blunder Australia. Ia pun meminta pemerintah agar segera memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia guna mendapat klarifikasi secara utuh.
Ia menyebut kebijakan Negeri Kangguru itu sangat mencederai perasaan umat Islam, khususnya Indonesia yang merupakan mitra Australia. Dia pun meminta pemerintah mengkaji ulang hubungan diplomasi denganAustralia.
Seperti diketahui, pernyataan Perdana Menteri Scott Morrisonini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Indonesia. Sebagai pendukung Palestina, Indonesia menentang keras rencana Australia tersebut karena dianggap semakin mengancam prospek perdamaian Israel-Palestina.
Selain itu, Jakarta menilai langkah kontroversial yang terinspirasi dari Amerika Serikat itu melanggar hukum internasional.