unique visitors counter
Headline

Ngeri, Ramalan Jack Ma Soal Perang Dagang AS Versus China

Pendiri Kerajaan Bisnis Ali Baba Jack Ma bahkan mengkhawatirkan gejolak perang itu tidak akan berhenti dalam waktu dekat

MATA INDONESIA, JAKARTA – Perang dagang antara Amerika Serikat dan China saat ini dituding sebagai penyebab rontoknya ekonomi di negara-negara seperti Turki di Asia dan Argentina maupun Venezuela di Amerika Latin. Selain itu memperburuk kondisi ekonomi di banyak negara termasuk Indonesia.

Pendiri Kerajaan Bisnis Ali Baba Jack Ma bahkan mengkhawatirkan gejolak perang itu tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Dia mencurigai ketegangan itu bahkan bisa berlangsung puluhan tahun.

“Itu akan membuat semua pihak berantakan karena aturan dagang yang lemah sebagai pengaruh perang dagang,” kata pria yang sudah lengser dari kursi CEO Ali Baba dan memilih aktif di dunia sosial itu.

Seperti dikutip Reuter, Ma mengungkapkan hal itu pada konferensi investor karena Donald Trump menyatakan akan mengenakan bea terhadap tambahan 200 juta dolar AS impor dari China.

Jika perang itu berlangsung terus, seperti dilansir Antara 19 September 2018, Jack Ma khawatir  dampak negatifnya akan menimpa perusahaan-perusahaan China maupun perusahaan asing lainnya. Pria yang pernah menghadiri penutupan Asian Games di Jakarta itu menilai tekanan dari perang dagang akan memaksa perusahaan-perusahaan China untuk memindahkan pabriknya ke negara lain sebaegai bentuk penyelamatan.

Ma juga tidak yakin saat Trump selesai menjalani jabatannya sebagai presiden perang itu akan berhenti. Dia sangat yakin presiden baru Amerika Serikat bisa jadi akan melanjutkan perang dagang itu.

Seperti terjadi sekarang kondisi itu sudah pasti akan mempengaruhi ekonomi Indonesia tetapi dalam waktu yang tidak tertentu. Namun hal itu bisa dihindari jika kita berhasil meningkatkan kualitas dan volume barang-barang ekspor. Sebab hal itu akan semakin cepat membuat defisit transaksi neraca berjalan pada APBN kita mengecil syukur-syukur hilang.

Maka dia menegaskan saat ini sangat dibutuhkan aturan dagang yang baru dengan meningkatkan perang World Trade Organization (WTO).

Hubungan dagang kedua negara itu memburuk setelah Amerika Serikat meningkatkan tarif untuk produk-produk asal China.

 

 

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close