CuitanHeadline

Pacaran Itu Beracun Tapi Bikin Ketagihan

MATA INDONESIA – Ngomongin cinta dengan orang yang sedang jatuh cinta, seperti berbisik kepada orang yang tunarungu.

Mau tak mau, kita harus menelan pahit bahwa cinta tak selamanya menyenangkan dan menenangkan. Berkali-kali, kita hidup di sekeliling orang yang merasakan ‘indah’nya dicintai namun mereka menangis tersedu-sedu lalu terjebak dalam ilusi “Aku bahagia kok sama dia”

Misalnya, pernah nggak kamu dijutekin sama pasangan karena kamu mau hang out bersama teman-temanmu lalu dituduh kamu tidak pengertian karena dia sedang melewati hari yang buruk?

Tiba-tiba kamu merasa bertanggung jawab untuk mendengarkan celotehannya dan dipaksa untuk ada di posisinya. Jika kamu tidak mau, kamu adalah pacar tidak pengertian, tidak sensitif dan kamu tidak suportif kepada pasangan kamu.

Padahal, menyalahkan kamu atas emosi dan harinya yang buruk adalah salah satu tanda keegoisan. Bagaimanapun, kamu tetap merasa bertanggung jawab untuk menghiburnya kan?

Pernah nggak kamu bertukar password email, dan seluruh akun sosial media atau setiap bertemu ponselmu selalu diperiksa oleh pasangan kamu? Tiba-tiba dia akan marah dan menyuruhmu untuk memblokir seluruh teman lawan jenis yang dia curigai. Tiba-tiba dia akan marah dan sinis ketika ada teman lawan jenis menyapamu dan terlihat akrab denganmu. Bagaimanapun juga, kamu akan merasa dia adalah pencemburu dan wajar kamu dicemburui kan?

Pernah tidak kamu bertengkar hebat, lalu memutuskan untuk berpisah namun beberapa hari kemudian memutuskan untuk bersama lagi. Lalu, hal ini selalu dilakukan berulang-ulang. Komitmen serasa tidak berarti, mimpi-mimpi akan masa depan terasa sangat remeh sehingga mudah memutuskan berpisah dan kembali lagi adalah hal yang sederhana? Bagaimanapun juga, kamu merasa bahwa kalian tidak akan terpisahkan karena cinta kalian begitu hebat kan?

Pernah tidak kamu dipukuli, dibentak di depan umum, diludahi, direndahkan, lalu kamu menangis sejadi-jadinya. Dia meninggalkanmu sebentar lalu kembali dengan membawa hadiah sebagai permintaan maaf. Lalu, hatimu yang mudah luluh itu memaafkan lagi dan lagi, namun dia tidak berubah dia tetap bertahan dengan sikap kasarnya. Bagaimanapun juga, kamu akan yakin suatu saat dia akan mengerti bahwa kamu adalah satu-satunya yang tulus mencintai dan dia akan berubah untukmu kan?

Pernah tidak kamu berbuat suatu kesalahan, lalu kamu meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi namun beberapa saat kemudian dia berbuat kesalahan yang lebih menyakitkan dengan alasan sebuah balas dendam, mau tidak mau kamu akan memaafkan karena kamu pernah memiliki kesalahan pada masa lampau. Lalu kalian membuat perbandingan siapa yang paling tersakiti dan siapa yang paling berjasa dalam hubungan kalian. Bagaimanapun juga, kamu merasa yang paling sakit atau bahkan kamu akan selalu memaafkan dia karena kamu juga berbuat kesalahan pada masa lampau, kan?

Jika saja, kamu menjawab “Pernah” pada pertanyaan di atas, kamu sedang menjalani Toxic Relationship. Percuma juga untuk berhenti menyakiti diri sendiri dan keluar dari hubungan yang hanya akan membuatmu makin terpuruk.

Aku hanya akan berkata, “Kamu berhak bahagia, benar-benar bahagia dan kamu berhak dicintai karena kamu adalah kamu, maafkan diri kamu sendiri lalu cintai diri kamu lebih dari siapapun di dunia ini”

Jika kamu enggan melakukannya, percayalah kamu berharga. Ajak dirimu berbicara, dengarkan si hati kecil. Sekarang, pertanyaanku akan kuganti. Apakah kamu bahagia?

By Revina VT

Related Articles

1 thought on “Pacaran Itu Beracun Tapi Bikin Ketagihan”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close