News
Parah, Oknum Kru Maskapai Lion Air Grup Terlibat Sindikat Narkoba Internasional

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jaringan sindikat narkoba Internasional berhasil dibongkar oleh kepolisian Melbourne. Pelaku penyelundupan narkoba merupakan awak maskapai Malindo Air dari Malaysia yang terbang ke Australia
Malindo Air sendiri merupakan anak perusahaan Lion Air dari Indonesia yang berbasis di Kuala Lumpur.
Polisi Federal Australia (AFP) dan Polisi Victoria telah menahan delapan orang selama 10 hari terakhir dimana mereka dituduh menyeludupkan heroin, kokain dan methamphetamine senilai 21 juta dolar australia atau sekitar Rp 210 miliar.
Pihak berwenang mengatakan narkoba ini dibawa masuk lewat Melbourne dan Sydney yang dimasukkan ke dalam tubuh para awak. Menurut seorang yang ditangkap ini adalah perjalanan ke-20 kali membawa narkoba ke Australia.
“Operation Sunset adalah operasi yang kompleks yang sudah dilakukan selama lima bulan dengan sasaran sindikat organisasi kriminal warga Vietnam yang berbasis di Melbourne.” kata Commander Tess Walsh dari Kepolisian Victoria.
Commander Walsh mengatakan polisi memperkirakan sindikat ini sudah beroperasi paling sedikit selama lima tahun dan narkoba yang disita jelas ‘bukan jumlah keseluruhan’ yang sudah berhasil disita.
“Ini penyitaan yang besar, namun saya kira ini bukan jumlah keseluruhan yang sudah berhasil diseludupkan sindikat ke negeri ini.” katanya.
Data intelijen mengatakan bahwa awak ini sudah beroperasi selama beberapa tahun.
Saat ini kepolisian Melbourne sudah menahan delapan orang dari sindikat narkoba internasional ini. Dua wanita ditahan pada 7 dan 14 Januari 2019 di tempat berbeda. Sedangkan enam orang lainnya yang ditahan setelah adanya penggerebekan di Sunshine North dan beberapa kawasan di Melbourne CBD sehari setelahnya.
Dua diantara yang ditahan itu adalah warga Australia keturunan Vietnam. Pihak berwenang menyita enam kilogram heroin, 8 kg methamphetamine dan 500 gram kokain.
Mobil-mobil mewah, uang tunai sekitar 100 ribu dolar Australia atau sekitar Rp 1 miliar dan peralatan untuk menggunakan narkoba juga disita. Paling sedikit dua orang yang ditahan adalah awak maskapai Malindo Airlines. (Imam Bachtiar)