News
Pasca Gempa, Hari Ini PNS Sulteng Sudah Ngantor Lagi

MATA INDONESIA, PALU-Pegawai negeri sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN) di berbagai instansi pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kota Palu, serta instansi lainnya, sudah beraktivitas kembali setelah dilanda gempa dan tsunami pada Jumat 20 September 2018.
Mereka mengawali aktivitas dengan mengikuti apel pagi bersama di kantor Gubernura Sulteng, Jalan Jenderal Sudirman, Senin 8 Oktober 2018.
“Hari ini ini aktivitas kantor bergerak dan tidak boleh mati,” kata Sekda Provinsi Sulteng, Mohammad Hidayat di kantornya.
Dia mengatakan ASN yang terkena dampak seperti Kota Palu, Sigi, dan Donggala. Bahkan bagi mereka yang keluar daerah juga telah diimbau untuk berkantor hari ini.
“Aktivitas pertama dimulai dengan membersihkan kantor dan melakukan pendataan serta pelayanan ke masyarakat,” katanya.
Untuk dilingkup Gubernur Sulteng sekitar 40 persen ASN telah hadir. Namun, bagi yang tidak hadir tidak diberikan sanksi.
Sebagian guru sudah mengajar
Sebagian guru di Kota Palu melakukan hal yang sama dengan mulai mengajar lagi setelah kegiatan belajar mengajar terhenti akibat gempa dan tsunami yang melanda Palu, Donggala dan Sigi pada 28 September 2018.
Guru SMKN 4 Palu Patrini Hadjli (43) di tempat pengungsian di Dusun Ranoropa, Desa Loru, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Minggu, mengatakan ia siap kembali mengajar meski di kelas-kelas darurat di bawah tenda.
Hingga saat ini ia mengaku belum mendapatkan informasi dari pihak sekolah maupun dinas terkait mengenai kapan aktivitas belajar-mengajar di Kota Palu akan diaktifkan kembali.
“Kepala Sekolah sempat bertanya pada kakak saya apakah saya selamat dari bencana, tapi tidak memberi informasi kapan aktivitas sekolah berjalan lagi,” katanya.
Sementara Kepala SMKN 1 Donggala Hamka mengatakan wilayah Donggala mengalami dua musibah. Bagian baratnya, di perbatasan antara Palu dan Toli-toli, terkena gempa, dan wilayah pesisirnya diterjang tsunami.
Ia mengatakan bahwa dari 13 SMKN di sana, lima di antaranya rusak sedang dan delapan lainnya rusak ringan. “Sekolah bersedia membuat tenda-tenda darurat agar proses belajar dan mengajar bisa dijalankan kembali,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Irwan Lahace sebelumnya mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada 8 Oktober aktivitas sekolah akan dilaksanakan lagi. (Tiar Munardo)