News

Pemerintah Buka Pintu Bantuan Internasional untuk Korban Gempa Palu

Pemerintah Korea Selatan akan menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar 1 juta dolar AS

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka pintu bagi dunia internasional yang ingin memberikan bantuan untuk para korban bencana di Sulawesi Tengah. Menurut Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi, hal ini disampaikan Presiden kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

“Presiden telah menyampaikan ke Bu Menlu untuk membuka masuknya bantuan dari negara-negara lain untuk ikut membantu penanganan akibat gempa di Donggala, Palu sesuai kebutuhan,” ujar Johan, Senin 1 Oktober 2018.

Menurut Johan, masuknya bantuan asing untuk para korban gempa dan tsunami akan dikoordinasikan oleh Menko Polhukam Wiranto. Selanjutnya, pemerintah akan membahas dengan para dubes terkait jenis bantuan apa saja yang akan diberikan.

Sementara Menko Polhukam Wiranto mengatakan bahwa teknis penerimaan bantuan pun disebutnya tengah disusun saat ini. Sebab banyak tawaran yang masuk, dan pihaknya akan memanggil para dubes untuk membicarakan target-target hal-hal yang dibutuhkan dalam rangka penanganan pengungsi itu.

Diketahui sejumlah negara telah menyampaikan ingin menyalurkan bantuan. Salah satunya yakni dari Pemerintah Korea Selatan yang akan menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar 1 juta dolar AS atau setara sekitar Rp 15 miliar (kurs Rp14.897) untuk Indonesia.

Dana tersebut untuk penanggulangan dan pemulihan pascagempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah.

Komitmen Pemerintah

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menekankan jajarannya untuk memprioritaskan evakuasi korban sebagai langkah pertama penanganan bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah. Hal tersebut disampaikan Presiden kepada para jurnalis seusai meninjau langsung sejumlah titik terdampak bencana sepanjang hari ini, Minggu, 30 September 2018.

“Yang pertama yang paling penting tadi saya tekankan pada seluruh kementerian, TNI, Polri, juga Pak Gubernur, agar penanganan yang dilakukan pertama adalah yang berkaitan dengan evakuasi,” kata Presiden di Bandara Mutiara Sis Al Jufri.

Terkait proses evakuasi ini, Presiden mengatakan ada beberapa desa yang masih belum bisa dievakuasi karena keterbatasan alat berat.

“Besok pagi insyaallah Pak Menteri PU sudah mengerahkan alat berat dari Mamuju, dari Gorontalo, dari Poso, menuju ke sini dan nanti malam ini datang jadi besok pagi mulai evakuasi di tempat-tempat yang masih kita perkirakan ada korban yang belum bisa kita ambil,” tuturnya.

Untuk membantu mendistribusikan suplai air dan makanan, pemerintah akan menyiapkan pesawat khusus. Hal ini mengingat kondisi bandara yang belum bisa beroperasi secara normal.

“Karena _airport_ masih darurat belum bisa didarati, nanti kami siapkan pesawat khusus supaya makanan bisa masuk ke sini,” katanya saat meninjau Pantai Talise.

Saat berbincang dengan warga di Pantai Talise, masyarakat mengkhawatirkan perihal surat-surat penting yang hilang. Kepala Negara mengatakan agar masyarakat melapor terlebih dahulu kepada pihak yang berwenang. “Nanti lapor dulu ke kepolisian‎. Dua minggu saya ke sini lagi untuk memastikan,” ujarnya.

Pemerintah diakuinya berkomitmen untuk memperbaiki fasilitas publik yang terdampak gempa dan tsunami. Proses rekonstruksi dan rehabilitasi menurut Presiden akan dilakukan setelah tahapan evakuasi selesai.

“Termasuk jembatan yang ambruk, rumah sakit yang rusak, bandara yang rusak, sekolah rusak, dikerjakan pemerintah,” katanya. (Rayyan Bahlamar)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close