News
Pemutaran Film “Papua Merdeka” Picu Bentrokan Mahasiswa – Warga di Malang

MATAINDONESIA.ID – Sejumlah mahasiwa terlibat bentrokan dengan sekelompok warga di sekitar Gang 8, Jalan MT Haryono, Kota Malang, Jawa Timur. Peristiwa itu dipicu dari aksi pemutaran film ‘Papua Merdeka’ di sekretariat mahasiswa tersebut.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa mulanya para mahasiswa asal Papua yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Kota Malang, Minggu (1/7) malam, menonton film ‘Papua Merdeka’ di sekretariatnya.
Sejumlah warga kemudian datang membubarkan acara tersebut sehingga terjadi cek-cok dan saling pukul.
“Mereka tadi memutar film Papua Merdeka kemudian kita bubarkan karena disinyalir melakukan gerakan separatis di Kota Malang,” ujar salah seorang warga.
Bentrokan meluas hingga terjadi aksi saling kejar dan lempar-melempar batu. Akibatnya kaca belasan rumah di Gang 8 dan 10 pecah akibat terkena lemparan batu. Warga juga menggelar aksi sweeping di Jalan MT Haryono.
Akibat bentrokan tersebut Jalan MT Haryono hingga jembatan Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Lowokwaru macet parah.
Polres Malang Kota sudah menerjunkan satu kompi personel dan Brimob untuk mengendalikan bentrokan antarmahasiswa dan warga tersebut.
Hingga menjelang tengah malam suasana di kawasan Jalan MT Haryono Malang tepatnya di sekitar depan kawasan Universitas Islam Malang (Unisma) masih mencekam. Ratusan polisi bersenjata lengkap masih berjaga – jaga memgamankan bentrokan susulan.
Sementara puluhan mahasiswa asal Papua sudah dievakuasi oleh polisi ke Polsek Lowokwaru Malang.
Sementara itu Terkait hal itu, Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo menjelaskan, kerusuhan di Malang tersebut masih dalam penyelidikan.
“Masih dalam penyelidikan oleh Dirintel Polda Jatim, sedang dalam pendalaman, hari ini beberapa personel dari Polda Jatim diturunkan untuk menyikapi kondisi tersebut,” tegas Widodo kepada awak media usai memimpin upacara kenaikan pangkat di lapangan upacara Mapolda Jatim, Senin (2/7).
Widodo berharap, kejadian itu tak merembet dan membesar hingga merugikan banyak pihak.
“Mudah-mudahan tidak terjadi lagi,” imbuhnya.
Widodo mengimbau para mahasiswa untuk selalu berhati-hati dan jangan terprovokasi hal-hal seperti itu.
Tak hanya bagi mahasiswa, Widodo juga mengimbau masyarakat pun tak mudah terpancing oleh provokasi tersebut.
“Kami belum tahu sumbernya dari mana, saya rasa itu hanya ikut-ikutan saja lalu melibatkan yang lain, justru menjadi lebih besar lagi, masyarakat serta mahasiswa diharap menahan diri, biarlah kepolisian yang melakukan penyidikan untuk melakukan tindakan,” tutupnya.