Kisah
Pengamat Geologi: Kabupaten Lebak Rawan Gempa Megatras yang Berpotensi Tsunami

Lebak (MI) β Pengamat geologi Asep Budiarto mengatakan, pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten, masuk kategori rawan gempa tektonik hingga menimbulkan tsunami. Sehingga pemerintah daerah harus melakukan upaya penanganan guna meminimalkan korban bencana.
“Peluang kegempaan Megatras dengan kekuatan cukup besar hingga menimbulkan gelombang tsunami sangat berpotensi,” kata Asep saat dihubungi di Lebak, Jumat (16/2/2018).
Pemerintah daerah harus melaksanakan pembangunan di selatan Kabupaten Lebak berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) guna meminimalkan korban bencana alam. Selama ini, pesisir selatan Kabupaten Lebak masuk daerah merah, rawan gempa tektonik dan berpotensi gelombang tsunami.
Potensi gempa tektonik itu karena adanya patahan atau sesar di Perairan Samudera Hindia dengan Benua Indo-Australia dan di bagian selatan juga Lempeng Eurasia di bagian utara dan Lempeng Pasifik di bagian timur.
Bahkan, BMKG telah menyinggung potensi gempa Megatras berkekuatan besar hingga 9 Skala Richter (SR) yang berpusat di pantai pesisir selatan Lebak meliputi enam kecamatan antara lain Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah dan Cilograng.
“Kami minta pemerintah daerah dapat melaksanakan pembangunan di wilayah pesisir Lebak mengutamakan RUTR untuk meminimalisasi korban bencana alam,” jelas Asep.
Asep mengatakan, pihaknya khawatir suatu saat wilayah pesisir selatan Lebak terjadi gempa tektonik Megatras atau pergerakan kegempaan yang cukup besar energinya hingga menimbulkan gelombang tsunami. (AVR)