Kisah

Pengamat: Tindakan Jokowi Bawa Keluarga Ke LN Sesuai Dengan Peraturan

Jakarta (MI) – Dalam kunjungannya ke Jerman dan Turki untuk menghadiri KTT G-20 dan menggelar pertemuan dengan Presiden Erdogan, Presiden Joko Widodo memboyong istrinya Iriana Jokowi, anak-anak, cucu hingga menantunya.

Hal ini merupakan kali pertama, Jokowi memboyong seluruh anggota keluarganya, termasuk cucu dan menantunya.

Pada beberapa kunjungan kerja sebelumnya, seperti saat melawat ke Australia, China, dan Myanmar pada November 2015 serta saat ke Jepang pada Juli 2016, Jokowi hanya membawa Kaesang Pangarep dan Kahiyang Ayu.

Tindakan Jokowi tersebut mendapatkan sindiran dari Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.

Namun, bolehkah sebetulnya seorang Presiden membawa keluarga besarnya ke  luar negeri dalam rangka kunjungan negara?

Ahli hukum Universitas Indonesia Gandjar Laksmana Bonaprapta mengatakan bahwa hal tersebut diperbolehkan.

“Aturannya ada. Tapi yang terpenting itu bukan aturan karena aturan bisa dibuat siapa saja. Logika berpikirnya begini, khusus presiden, raja, ratu, seluruh kepala negara bertugas 24 jam melekat. Kalau gubernur jam kerja dia gubernur kalau di rumah dia bukan gubernur. Sehingga segala fasilitasnya melekat,” ujar Ganjar, Rabu (5/7).

Dia bahkan menambahkan bahwa aturan ini sudah ada sejak zaman Soeharto berkuasa di era Orde Baru.

“Bahkan di zaman Pak Harto ada Peraturan Pemerintah. Jadi hak pengawalan juga melekat pada istri, orang tua, anak dan cucu, termasuk menantu,” beber dia.

Sementara, menurut ahli hukum Universitas Andalas Feri Amsari, aturan protokoler Presiden boleh membawa keluarga ketika kunjungan negara.

“Ada sistem keprotokoleran yang membolehkan ini,” kata Feri terpisah.

Jadi, sebetulnya tindakan Jokowi tersebut tidak salah dan sah-sah saja, karena diperbolehkan oleh protokoler kepresidenan.

Selama ini, Presiden-Presiden Indonesia yang terdahulu juga ada yang melakukan hal yang demikian dan tidak ada yang mempermasalahkan.

Padahal, Jokowi juga baru kali pertama melakukan hal yang demikian. Karena itu, sangatlah aneh jika mempermasalahkan tindakan Jokowi tersebut.

Kunjungan ke Turki merupakan kunjungan balasan setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, pernah berkunjung ke Indonesia. Sementara itu, saat berkunjung ke Jerman, Jokowi akan menghadiri KTT G20. Di KTT ini, Jokowi akan menyampaikan pesan agar G20 dapat menjadi bagian dari solusi berbagai tantangan global. (FC)

Related Articles

Close