
Sydney, MI – Meski diterpa dan diserang dengan banyak isu, namun Presiden Jokowi berhasil menjaga situasi perpolitikan Indonesia. Bahkan keberhasilan Jokowi menjaga stabilitas ketahanan politik Indonesia dianggap layak mendapat pujian.
Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Haryadi mengatakan, stabilitas perpolitikan di Indonesia itu terjadi karena Jokowi dianggap menjalankan politik inklusif. Artinya, Jokowi berhasil merangkul dan memayungi semua kekuatan politik yang ada. “Sehingga situasi politik Indonesia jadinya sangat kondusif,” ujarnya , Sabtu (17/3).
Selain itu, lanjut Haryadi, Jokowi juga tak hanya merangkul semua pihak yang menjadi rekan koalisi di pemerintahan. Namun juga semua lawan-lawan politiknya juga dirangkul dan didengar pandangannya. “Itulah sebabnya meski ada isu macam-macam, semua masih terjaga,” terangnya.
Namun demikian, Haryadi menyebut Jokowi juga bisa tegas. Hal itu terlihat dengan sikapnya kepada pihak yang mengancam NKRI. Apabila tindakannya sudah di luar batas toleransi, Jokowi dianggapnya mengambil tindakan yang tegas.
Jelang pelaksanaan Pilkada serentak dan Pilpres 2019, Haryadi memuji sikap yang diambil Jokowi. Menurutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa memilah kapan berperan atau berposisi sebagai presiden yang harus memayungi semua kekuatan politik secara fair dan kapan harus berperan sebagai petugas partai.
“Itu sebabnya kadang Pak Jokowi disangka sebagai tak loyal terhadap partainya. Padahal Pak Jokowi sedang memainkan peran yang memang berbeda-beda,” tambah dia.
Selain itu, Haryadi juga memuji Jokowi. Menurutnya, apa yang dilakukannya sesuai dengan prinsip PDI Perjuangan, yakni konstitusionalis. “Beliau amat taat hukum dan amat menghormati prinsip supremasi hukum,” ujar dia lagi. (#)