
MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak hoax, warga dan korban bencana tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan, diimbau tidak gampang percaya isu atau informasi terkait tsunami susulan tetapi harus waspada. Konfirmasikan setiap hoax ke Satgas Gabung Penanggulangan Bencana setempat.
Satgas Gabungan Penanganan Korban Bencana Tsunami Lampung berasal dari berbagai lembaga salah satunya instansi terkait geologi dan tsunami. Maka percayakan kepada Satgas untuk mengonfirmasi kebenaran sebuah informasi
“Sekarang kita fokus dalam memberikan bantuan kepada masyarakat korban bencana,” kata Kapendam II/Sriwijaya Kolonel (Inf) Djohan Darmawan, di Lampung Selatan, Kamis 27 Desember 2018.
Setelah peristiwa tsunami Sabtu 22 Desember 2018, aktivitas laut Selat Sunda khususnya yang berada di Lampung masih normal.
Selain itu, aktivitas Gunung Anak Krakatau meskipun terjadi erupsi, tetapi tidak mempengaruhi ketinggian gelombang air laut.
Djohan mengakui informasi hoaks tsunami susulan sangat meresahkan masyarakat khususnya para korban sehingga rasa trauma pascabencana sulit untuk dihilangkan.
Djohan mengatakan saat ini Satgas masih fokus terhadap upaya pencarian korban tsunami yang hilang bersama Tim SAR gabungan mulai dari TNI AD, TNI AL, Polri, Basarnas, dan relawan lainnya.
Pencarian pun masih masih terfokus di lokasi paling parah terdampak bencana seperti di Deesa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. (Nefan Kristiono)