News
Peniliti Buktikan Efek Positif Al Quran Bagi Tubuh Manusia

Bulan Ramadhan merupakan bulan dimana umat Muslim di jagat menimba amalan baik dan pahal sebanyak mungkin. Amalan yang ihkhwal dilakukan adalah membaca dan mendengarkan ayat suci Al Quran, baik sendirian maupun berkelompok. Namun, taukah anda secara sains, lantunan ayat Al Quran bisa memberikan efek positif pada tubuh manusia.
Dikutip dari laman Everymuslim, The Islamic Organisation for Medical Sciences Kuwait telah mengungkapkan bahwa hasil penelitian bahwa Alquran bisa memberikan efek terapi dan menenangkan untuk manusia. Bahkan, kepada umat Non-Muslim yang tidak mengerti bahasa Arab, efek terapi dan menenangkan tersebut bisa dirasakan.
Assistant Secretary General Dr Ahmed, Rajai Al-Jindi mengatakan riset ilmiah dilakukan oleh peneliti sains medis Dr Ahmed Al-Qadhi, yang mempresentasikan hasil utama dari studi untuk sebuah konferensi khusus yang diselenggarakan masyarakat Islam di Amerika Utara.
Dr Al-Jindi menerangkan bahwa percobaan yang dilakukan oleh Dr Al-Qadhi membuktikan bahwa perubahan fisiologis terjadi pada sistem saraf otak dari sampel pasien yang mendengarkan Al Quran. Peneliti memantau dengan mengandalkan sistem yang sangat canggih di klinik yang terletak di Panama City di negara bagian AS dari Florida.
“Peneliti melakukan 120 eksperimen pada lima relawan dari dua jenis kelamin, kelompok usia yang berbeda, yang non-Muslim dan tidak mengerti bahasa Arab. Percobaan yang dilakukan melibatkan pembacaan ayat-ayat Alquran bersama dengan teks Arab biasa”, ungkan Dr Al-Jindi.
Para subjek percobaan tidak bisa membedakan antara bacaan Alquran dan teks Arab. Dokter medis Islam mengatakan percobaan yang dilakukan oleh Dr Al-Qadhi membuktikan bahwa ada 97% efek positif pada subjek percobaan yang mendengarkan bacaan dari Alquran dibandingkan dengan yang hanya mendengarkan teks Arab.
Sementara itu, dari laman diskusi online High Existence, Peneliti asal Jepang, Dr Emoto menunjukkan sebuah hasil pengamatan yang berkaitan dengan perubahan air saat dibacakan doa, diperdengarkan musik, dan pada lingkungan tertentu.
Dr Emoto kemudian mengundang seorang fotografer untuk memotret hasil temuannya. Saat dilihat ternyata air yang dibacakan doa dan perkataan baik memiliki bentuk seperti kristal salju. Sedangkan hasil dengan menggunakan kata-kata yang berisi amarah dan emosi negatif, molekul air tampak tak beraturan.
Ternyata perkataan yang diucapkan pada air tersebut memiliki dampak sama dengan lingkungan yang tercemar dan juga yang bebas pencemaran. Air dengan lingkungan yang tercemar tampak memiliki bentuk abstrak, sebaliknya air di lingkungan bersih memiliki molekul yang sama saat dibacakan doa.
Hal ini menunjukkan bahwa perkataan yang baik dapat memengaruhi perubahan bentuk molekul yang semula tampak negatif menjadi lebih positif. Hal yang perlu kita ingat ialah sebagian besar dari tubuh kita, 70% di antaranya merupakan cairan. (yud)