News
Perempuan Hanya Korban, Bukan Pelaku Terorisme

MATA INDONESIA, JAKARTA-Dalam satu dekade terakhir, perempuan turut berperan serta sebagai anggota kelompok terorisme. Tercatat puluhan perempuan diduga berafiliasi dengan ISIS selama 2017-2018.
Hal itu disampaikan langsung oleh penulis buku ‘Perempuan dan Terorisme’, Leebarty Taskarina saat peluncurannya di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Sabtu 12 Januari 2019.
Leebarty Taskarina berpendapat perempuan sering dijadikan alat bagi kelompok teroris untuk menyerang kelompok tertentu. Padahal seharusnya, istri teroris dilindungi karena bisa jadi merupakan korban terorisme. “Ketika nonton salah satu berita teroris. Istri pelaku teroris perlu dapat perhatian,” katanya.
Ia mengatakan perempuan sering disepelekan dan mendapat stigma tersangka dalam kasus terorisme. Padahal, sebenarnya perempuan lebih sering menjadi korban dibanding tersangka. Mereka dicuci otaknya agar mau berjihad di jalan yang salah.
Tak jarang dari mereka mengambil langkah nikah muda. Dengan iming-iming mengikuti arahan suami, mulai dari mengasuh anak, patuh pada suami dan berperang, mereka akhirnya harus menyesal karena ditinggal mati oleh suami.
“Stigma jelek langsung masuk dari masyarakat ke istri karena suami sebagai DPO kepolisian. Sebenernya enggak gitu. Kadang perempuan ikut arahan suami dan kata suami jadi motivasi. Setelahnya menyesal karena ikut jihad bareng,” katanya.
Di sisi lain, aktivis kesetaraan gender Prof. Musda Mulia beranggapan, salah satu cara untuk menangkal terorisme yaitu merekonstruksi budaya toleransi. Dengan menyadarkan sikap toleransi, khususnya dalam keluarga, perempuan dan anak bisa menghargai perbedaan. Sikap intoleran sendiri bisa ditimbulkan karena candu agama dan pemikiran ekstrim.
“Dari diskusi ini, saya menemukan hal unik. Di mana candu narkoba tidak lebih berbahaya dibanding candu agama yang berlebihan,” katanya.
Ia berharap, buku ‘Perempuan dan Terorisme’ karya Leebarty Taskarina menjadi wake up call bagi masyarakat agar waspada terhadap terorisme khususnya perempuan.