News
Pertamina Bukan Rugi 12 Miliar, Melainkan Berpotensi Kehilangan Tambahan Pendapatan

Jakarta (MI) – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik mengklarifikasi dugaan kerugian yang dialami lembaganya akibat menjual bahan bakar minyak (BBM) penugasan pemerintah.
Sebelumnya, Kementerian BUMN menyatakan Pertamina rugi Rp 12 triliun akibat menjalankan penugasan premium dan solar, termasuk BBM satu harga.
Dia menerangkan, Pertamina tidak merugi hingga Rp 12 triliun, akan tetapi perusahaan berpotensi kehilangan tambahan pendapatan jika harga solar dan premium dijual sesuai dengan formula yang ditetapkan pemerintah.
Selain itu, Pertamina memiliki formula sendiri untuk menghitung harga jual BBM.
“Kalau formula itu disesuaikan dengan harga crude (minyak mentah), kami seharusnya dapat tambahan Rp 12 triliun,” katanya di Gedung DPR.
Formula pemerintah, menurutnya, dihitung berdasarkan harga minyak mentah saat masih di level US$ 40 per barel. Sedangkan harga crude saat ini berada di kisaran US$ 50 per barel dan pemerintah belum menetapkan kenaikan harga baik solar serta premium tahun ini.
Selisih Rp 12 triliun itu, menurut Elia, tidak mengganggu keuangan perseroan.
“Perusahaan tak akan bermasalah karena bertugas memberikan subsidi kepada masyarakat. Pertamina kan punya pemerintah juga,” katanya.
Sementara, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ego Syahrial mengatakan belum menerima laporan mengenai dugaan kerugian Pertamina itu.
Namun, dia memastikan program BBM satu harga akan terus berlanjut. “Harus lanjut dong,” katanya.
Ego berencana bertolak ke Seram bulan depan untuk meresmikan program tersebut di Maluku bagian selatan. (FC)