Viral
Pilkada Serentak 2018 Aman, Keberhasilan Kerja Sama BIN & Aparat Keamanan diapresiasi

MATAINDONESIA.ID, JAKARTA – Pilkada Serentak 2018 dinilai berjalan aman, damai, sukses, dan terkendali. Penyelenggara pemilu di tingkat pusat dan daerah, hingga aparat keamanan serta intelijen mendapat apresiasi.
“Secara umum penyelenggaraan Pilkada 27 Juni 2018 tetap aman memang merupakan keberhasilan intelijen negara dan keamanan kita. Ada 17 provinsi 39 kota 115 Pilkada kabupaten. Keberhasilan Pilkada 2018 ini memang merupakan andil beberapa kerja institusi kita yang cukup sukses dan baik,” kata Direktur Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7/2018).

Pengamat politik senior itu juga menyebutkan indikasi keberhasilannya dalam mengantisipasi kerawanan Pilkada Serentak 2018, yakni mematahkan serangan black campaign yang gencar di viralkan di media sosial. Tak hanya itu, penyelenggara pemilu yakni Bawaslu juga ikut mencegah dan melakukan deteksi dini soal pelanggaran Pilkada.
“Bersyukur, aparat keamanan berhasil melakukan pengaman Pilkada kali ini. Black campaign yang justru menjadi kerawanan sosial bisa ditangani dengan baik,” kata dia.
Karyono melanjutkan peristiwa paling ekstrem dari konflik Pilkada 2018 yang terjadi di masyarakat diklaim minim terjadi, seperti pembakaran kantor konstitusi negara, yaitu KPU, Bawaslu, dll.
“Konflik di masyarakat minim terjadi. KPU, Bawaslu, dll tidak dibakar. Hal itu secara langsung, aparat intelijen dan keamanan kita telah sukses menjalankan Pilkada dan proses demokrasi berjalan lancar,” tuturnya.
Hal senada juga dilontarkan Pengamat Sosial Nunung Anwar. Ia menyebut secara umum perhelatan pesta demokrasi 2018 berjalan sangat aman. Kata dia, ini adalah bagian terpenting dari kesuksesan intelijen dan aparat keamanan.

“Buktinya pada saat pilkada berlangsung aman-aman saja. Hal tersebut merupakan bagian terpenting dari kesuksesan Intelijen dan aparat keamanan kita,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Pengamat Intelijen Ngasiman Djoyonegoro juga mengacungi jempol aparat intelijen dan keamanan yang cepat merespons dan mengantisipasi kerawanan konflik di daerah yang memiliki kerawanan tinggi

“Intelijen dan keamanan kita cepat dapat mengantisipasi kerawanan tersebut,” paparnya.
Lebih jauh, Ngasiman berpesan agar isu-isu SARA yang berkembang dan menjadi momok sebagai serangan udara di Pilpres 2019 perlu diantisipasi. Karena, kata dia, isu tersebut sangat rentan mengganggu kamtibmas di tanah air.
“Isu SARA harus terus di antisipasi,” pungkasnya.