News
Polisi Akui Ada Kesamaan Motif Pada Penikaman Brimob Dengan Yang Terjadi Di Mapolda Sumut

JAKARTA (MI) – Polisi kembali menjadi sasaran dari para pelaku penusukan. Hanya berselang lima hari dari penyerangan di Mapolda Sumatera Utara, dua anggota yang sedang beribadah kembali diserang. Dua anggota polisi itu diserang di Masjid Falatehan yang berada di seberang Lapangan Bhayangkara Mabes Polri.
Kadivhumas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, polisi masih mendalami pelaku. Pelaku sendiri telah ditembak oleh salah satu anggota karena berusaha melawan dan mengancam petugas. “Masih belum dipastikan apakah pelaku bagian dari jaringan teroris,” ujarnya di lokasi.
Setyo megakui, bahwa ada kesamaan antara kejadian di Mapolda Sumut pada 25 Juni. Saat itu, sejumlah polisi yang bertugas juga ditusuk oleh tiga orang pelaku. “Memang ada kesamaan,” ucapnya.
Polisi, hingga berita ini diturunkan, masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Olah TKP sendiri dilakukan oleh tim Inafis dan Puslabfor Mabes Polri. Setyo sendiri masih belum memastikan apa saja barang bukti yang ditemukan. “Masih dicari,” ujar dia.
Kedua petugas yang menjadi korban tersebut adalah AKP Dede Suhatmi dari Men 1 Gegana dan Briptu M. Syaiful Bakhtiar dari Men 3 Pelopor. Dari hasil pemeriksaaan, korban mendapatkan luka di bagian leher dan muka. “Saat ini sedang dirawat di RS Pusat Pertamina,” ucapnya.
Seperti diketahui, Penyerangan terhadap anggota polisi kembali terjadi. Dua anggota Brimob yang sedang melaksanakan salat isya, diserang oleh pria di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat malam (30/6). Sambil berteriak, pria yang diketahui bernama Mulyadi itu menusuk polisi dengan pisau. Pelaku sendiri kemudian terpaksa ditembak karena berusaha melarikan diri dan melawan petugas.
Kadivhumas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, kejadian penikaman itu terjadi di Masjid Falatehan sekitar pukul 19.40. Saat itu, kedua anggota polisi yang sedang bertugas dalam Operasi Ramadniya sedang menjalankan salat isya. (FC)