Politik
Pancasila Solusi Pecahkan Masalah Bangsa

Bandung (MI) – Pengamat Sosial Universitas Pasundan Bandung, Tugiman mengatakan Indonesia ada kerena Pancasila, nilai-nilai Pancasila telah mengakar dan hidup di tengah-tengah masyarakat Indonesia jauh sebelum Indonesia Merdeka. Nilai dimaksud adalah nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan.
“Tantangan global yang kita hadapi saat ini adalah diskursus Pancasila dihadapkan dengan Radikalisme atau yang sering disebut paham kanan, neo komunisme atau pahan kiri dan neo leberalisme, Ungkap Tugiman, kepada Mataindonesia.Id, di Bandung, Minggu (26/8).
Lebih lanjut Tugiman menjelaskan bahwa akar masalah terorisme adalah radikalisme, terorisme dengan sendirinya akan mati atau hiang manakala radikalisme tidak berkembang.
Menurutnya upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme harus berangkat dari pencegahan paham radikalis karena akar masalah terorisme itu sejatinya adalah terorisme. “Mengobati penyakit tidak bisa dihantam dengan memberi obat pada bagian yang sakit, tetapi harus menghilangkan akar penyakitnya”. ungkapnya.
Menurutnya negara dan agama bukan waktunya lagi untuk dipertentangkan, karena itu telah paripurna sejak 72 tahun yang lalu dan kedua persoalan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling mengisi dan melengkapi.
Sementara itu terkait neo komunisme, ia mengatakan bahwa paradigma baru sekaligus sebagai ciri dominan paham ini cenderung lebih berorientasi pada kekuasaan, pengaruh politik dan ekonomi dengan metode konflik, baik vertikal maupun horizontal.
Neo liberalisme juga terus menggerogoti Pancasila dengan sistem demokrasi liberal, pengaruh politik dan penguasaan sumberdaya alam serta ekonomi, stategi yang dimainkan antara lain dengan isu demokratisasi, Hak Asasi Manusia, Lingkungan Hidup dan Terorisme.
Menghadapi masalah tersebut menurut Tugiman, Pancasila adalah yang terbaik bagi bangsa Indonesia dan Indonesia ini ada karena Pancasila, oleh karenanya Pancasila sebagai Ground Norm harus terjabarkan dalam sistem kenegaraan dan sekaligus dijadikan pedoman serta solusi dalam menyelesaikan berbagai masalah bangsa, pungkasnya. (WR/RSD)