unique visitors counter
Politik

Petisi Kelompok Separatis Benny Wenda Hanya Propaganda

Jakarta (MI) – Ketua Komite Khusus Dekolonisasi PBB (C-24) Rafael Ramirez menyatakan petisi kelompok separatis Benny Wenda yang dimuat di koran Guandan tanggal 27 September 2017 hanyalah propaganda, hal tersebut disampaikan Rafael Ramirez di markas besar PBB, Wakil Tetap/Duta Besar Venezuela, menyampaikan klarifikasi pada media, pada tanggal 28 September 2017.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa sebagai Ketua Komite Khusus Dekolonisasi PBB (C-24), saya maupun Sekretariat Komite, tidak pernah menerima, secara formal maupun informal, petisi atau siapapun mengenai Papua seperti yang diberitakan dalam koran Guardian,” demikian pernyataan Duta Besar Venezuela untuk PBB, Rafael Ramírez, sebagai ketua Komite Kolonisasi PBB di markas besar PBB di New York.

Menjawab pertanyaan wartawan apakah Dubes Rafael pernah berkomunikasi dengan Benny Wenda, Rafael tegaskan selaku Ketua Komite Dekolonisasi, tidak mungkin berhubungan dengan pihak-pihak di luar agenda C24. Duta Besar Rafael Ramírez menyampaikan kegusarannya dengan adanya individu maupun pihak-pihak yang memanipulasi namanya untuk propaganda.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah pada tanggal 27 September 2017 koran Guardian dalam artikelnya, menyebutkan bahwa Benny Wenda telah menyampaikan petisi yang meminta dilakukannya referendum untuk Papua kepada Komite Dekolonisasi PBB.

Duta Besar Venezuela menegaskan bahwa ybs. sangat menghormati integritas dan kedaulatan wilayah semua anggota. Seperti di jelaskan oleh Ketua Komite Dekolonisasi, bahwa mandat dari Komite Dekolonisasi terbatas kepada 17 Non-Self-Governing Territories dan Papua tidak termasuk dalam 17 teritori tersebut.

Rafael juga menegaskan kembali komitmenya bahwa sebagai sesama anggota Gerakan Non Blok, kita selalu menjunjung tinggi prinsip utama GNB yang menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah negara anggota”. Ditegaskan yang bersangkutan bahwa Venezuela tidak akan pernah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia.

Pernyataan dari Ketua Komite Dekolonisasi kembali menunjukan bahwa kelompok separatis dan Benny Wenda terus menyebarkan hoax dan kebohongan kepada publik. Kegiatan bohong seperti ini sangat sering dilakukan khususnya apabila ada pertemuan besar dan terdapat pejabat tinggi PBB yang hadir. “Tahun lalu Benny Wenda pernah menyebutkan bahwa telah menyerahkan dokumen mengenai Papua kepada Sekjen PBB, namun setelah di konfirmasi ke kantor Sekjen PBB ternyata bohong,” tegas Dubes RI untuk PBB, Triansyah Djani. (TGM)

Related Articles

Close