Kisah

Politikus PDIP, Pancasila Harus Terus dipertahankan Sebagai Ideologi Negara

MATAINDONESIA.ID, JAKARTA – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Charles Honoris berbicara mengenai meningkatnya politik identitas dan intoleransi belakangan ini. Menurutnya, semua pihak harus bertanggung jawab mengatasi persoalan tersebut.

“Pancasila harus terus kita pertahankan sebagai ideologi negara. Pancasila harus jadi bintang penuntun bagi Indonesia Raya,” kata anggota Komisi I DPR ini, melalui keterangan tertulis, Minggu, 5 Agustus 2018.

Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris.

Charles menuturkan Pancasila yang dicetuskan Bung Karno pada 1 Juni 1945 membuat Indonesia tidak terpecah belah. “Ideologi Pancasila telah menyatukan dan merekatkan rakyat Indonesia dari beragam latar belakang,” katanya.

Anggota DPR yang baru berusia 34 tahun ini mengatakan negara Pancasila juga memberikan kesempatan kepadanya dan anak bangsa lain untuk sama-sama bergotong-royong kerja bersama mewujudkan cita-cita Trisakti Bung Karno. Berdaulat secara politik, beridikari secara ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya.

Charles menyampaikan itu saat meraih penghargaan ‘Ten Outstanding Young Persons (TOYP) 2018’ dari Junior Chamber International (JCI), suatu organisasi non-profit dan non-pemerintah yang terafilisasi dengan PBB dan memiliki jaringan di 124 negara, termasuk Indonesia.

Dia memenangi kategori ‘Political, Legal, and/or Governmental Affairs’. Tahun sebelumnya, pemenang untuk kategori ini adalah Agus Harimurti Yudhoyono.

Selain Charles, 9 anak muda Indonesia lain yang meraih penghargaan yakni Nadiem Makarim (Scientific and/or Technological Development), Inayah Wahid (Moral and/or Enviromental Leadership), Rina Sa’adah (Cultural Achievement), Michael Ginarto (Business, Economic and/or Entrepreneurial Accomplishment), Merry Riana (Academic Leadership and/or Accomplishment), Michelle Christina (Contribution to Children, World Peace and/or Human Rights), Abraham Sridjaja (Humanitarian and/or Voluntary Leadership), Kevin Raharjo (Personal improvement and/or Accomplishment) dan Gede Yuda Sugiarta (Medical Innovation)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close