unique visitors counter
News

Polri Kordinasi Dengan Keminfo Agar Dapat Tutup Langsung Situs Radikal

Jakarta (MI) – Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Kominfo untuk menutup situs radikal yang berpotensi memunculkan teroris lone wolf, yang beraksi sendiri tanpa terikat jaringan teror manapun.

“Sedang koordinasikan dengan Kominfo. Kan itu kewenangan Menkominfo. Yang punya decision itu Menkominfo. Datanya baru kita,” ucap Syafruddin di Istana Wakil Presiden Jakarta.

Syafruddin mengaku tidak mengetahui persis data situs radikal yang aktif hingga saat ini.

Menkominfo Rudiantara menyatakan, pihaknya mengizinkan Polri, BIN, dan BNPT untuk menutup situs radikal.

“Kominfo beri karpet merah kepada Polri, BIN, dan BNPT. Kalau mereka mengenali ada konten yang kaitannya dengan terorisme dan radikalisme, itu prosesnya khusus. Enggak lagi ke menteri dan berjenjang,” ujar Rudiantara.

Rudi menyatakan, terorisme dan radikalisme tak pakai prosedur, apalagi lone wolf.

Khusus untuk media sosial, Kominfo meminta sejumlah perusahaan media sosial untuk memperbaiki dan memantau konten yang dimuat oleh masyarakat.

“Tapi kalau media sosial kita harus minta ke sana dulu. Itu pun sudah kami sampaikan, ke Facebook bahwa kami minta service level diperbaiki. Karena kalau tidak diperbaiki berisiko bagi kita semua,” terangnya.

Polri sebelumnya menyebut tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror tengah mengidentifikasi orang-orang yang wajahnya tampak dalam video berkonten radikal yang tersebar di media sosial (medsos). Video yang dimaksud tidaklah spesifik, tapi mencakup keseluruhan video yang berkonten radikal.

Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan ada fenomena baru dalam dunia terorisme Tanah Air, yaitu leaderless jihad. Karakter pelaku leaderless jihad adalah belajar tentang terorisme atas inisiatif sendiri karena tidak terlibat jaringan. (FC)

Related Articles

Close