News
Polri: Setelah Didalami, TFMCA Bermotif Politik

Jakarta (MI) – Kepala Satuan Tugas Nusantara Kepolisian RI Inspektur Jendral Gatot Edi, mengatakan isu penyerangan ulama yang disebarluaskan oleh Ex Saracen dan The Family Muslim Cyber Army (TFMCA) memiliki unsur politik. “Setelah didalami, ada motif politik,” ujarnya di Markas Besar Polri, Senin (5/3/2018).
Gatot menyebut dua sindikat ini sengaja memviralkan berita bohong untuk menciptakan gaduh dan keresahan pada masyarakat dan pemerintah. Setelah itu, mereka secara massif akan membangun opini jika pemerintah gagal dalam menyelesaikan kegaduhan tersebut.
Gatot mengatakan ada tujuan dari dua kelompok ini untuk mendegradasi pemerintahan yang sekarang. “Tujuannya untuk membangun opini bahwa pemerintahan sudah gagal,” ujarnya.
Gatot menambahkan, setelah diselidiki, Tim Satgas menemukan ada 45 isu penyerangan agama yang diviralkan di media sosial. Menurut Gatot, hanya tiga kejadian penyerangan yang memang terjadi dengan adanya korban pelaku, dan saksi. “Selebihnya hoax,” katanya.
Gatot mengatakan ada empat klasifikasi hoax yang disebarkan tersebut. Pertama, peristiwanya ada dan sengaja diviralkan, kedua peristiwanya ada namun korbannya bukan ulama tapi diviralkan kalau korbannya ulama.
Ketiga, peristiwa dan korban tidak ada namun diviralkan kalau ada penyerangan terhadap ulama. Keempat peristiwanya ada namun hasil rekayasa.
“Untuk rekayasa ini kami menemukan di Kediri, Cimahi, Garut dan di Balikpapan,” ujarnya. (AVR)