Kisah
Pratikno : Antisipasi Perubahan Teknologi

Jakarta (MI) – Saat Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Administrator dan Pengawas di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jumat (29/9), di Aula Serbaguna Gedung Kemensetneg, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, mengingatkan bahwa perubahan teknologi yang begitu luar biasa perlu menjadi perhatian pemerintah.
“Ini ada desruptive technology yang luar biasa, desruptive innovation yang membuat dunia tunggang langgang” ungkap Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno. Tentu saja perubahan yang begitu cepat, inovasi yang seperti berjalan di landasan pacu, perlu di antisipasi dengan cepat pula.
Menurut Pratikno, berbagai perubahan ini harus diantisipasi dengan daya adaptasi yang lebih tinggi. Dulu, orang masih bisa menempatkan pertumbuhan dan percepatan inivasi pada rana teknologi semata. Tapi sekarang pengaruh perubahan teknologi, sudah memberi dampak yang signifikan ke segala lini kehidupan.
Dalam kaitan ini, mensesneg mengingatkan bahwa perubahan teknologi membawa dampak signifikan pada dinamika di bidang politik, ekonomi, sosial di Indonesia, dan dengan sendirinya hal tersebut juga berpengaruh pada proses pembuatan kebijakan di pemerintahan, terutama Kemensetneg.
“Bagaimana kecepatan kita untuk merespon hal itu. Bukan hanya isu bagaimana kita bekerja tapi sebagai pengelola negara kita juga harus bertanggung jawab dan mempersiapkan regulasi yang tepat”, tegasnya.
Dalam acara tersebut, sebagaimana dilansir Humas Kemensetneg, Mensesneg melantik 78 pejabat yang terdiri dari 27 pejabat Administrator dan 51 pejabat Pengawas baik yang dipromosikan maupun dirotasikan. Semua telah melalui proses seleksi yang ketat dan bertahap. Pratikno menyampaikan bahwa segala proses penilaian yang dilakukan dalam penyeleksian Pejabat Administrator dan Pengawas, baik melalui test subtantif maupun terkait kinerja serta kompetensi dilakukan guna memastikan mereka yang terpilih adalah orang-orang yang bisa membawa perubahan.
Kemensetneg merupakan kementerian yang paling dekat dengan presiden sehingga Kemensetneg harus bisa menjadi teladan bagi kementerian dan lembaga yang lain. “Teladan dalam akuntabilitas, pelayanan, pembinaan SDM, bahkan teladan dalam pengelolaan lingkungan fisik sekalipun”, tambah Pratikno. (ITS)