
MATA INDONESIA, MILAN – Jangan menilai seseorang hanya dari luar saja. Termasuk sosok bintang Inter Milan, Radja Nainggolan yang tubuhnya dipenuhi sejumlah tato.
Pemain keturunan Indonesia ini kerap dicap sebagai bad boy, karena dikenal memiliki karakter yang keras selama merumput di Serie A Italia. Tak terima dengan cap negatif tersebut, Nainggolan akhirnya buka suara. “Saya bisa katakan kepada Anda bahwa saya adalah sosok yang normal. Bukan bad boy seperti yang dikatakan banyak orang,” kata Nainggolan kepada France Football, Selasa 27 November 2018.
Ia pun mengakui gemar merokok dan minum alkohol dalam kehidupan normalnya. Namun itu sama sekali tak berkaitan dengan gaya mainnya di lapangan. “Saya belanja di supermarket, saya bisa minum alkohol dan merokok dengan penuh ketenangan. Bahkan seorang pemain sepakbola bisa merokok, bahkan jika mereka tidak memiliki pekerjaan normal.”
Nainggolan pun lantas menceritakan kisahnya yang tumbuh dan besar di Antwerp, Belgia. Ketika itu ia tinggal dengan orang tua tunggal sepeninggal ayahnya yang berasal dari Indonesia.
Nainggolan hijrah ke Piacenza pada 2005 lalu sebelum berkembang di Serie A bersama Cagliari. “Awal di Piacenza, saya meraih ribuan euro dalam sebulan tapi bagi saya dan keluarga itu sudah banyak,” ujarnya.
“Saya berusaha untuk memastikan standar kehidupan seluruh anggota keluarga.”
Ia pun terinspirasi oleh ibunya yang menjadi bagian terpenting dalam hidupnya. “Ia tidak punya apa pun tapi memberikan saya segalanya dengan melakukan banyak pengorbanan. Saya sangat bangga akan asal usul, bahkan jika hal itu tidak mengizinkan saya untuk memiliki kehidupan yang mudah. Saya memiliki banyak kualitas tapi tidak merasa unggul dalam apa pun,” ujarnya. (Puji Christianto)