News

Rencana Modernisasi Transportasi Udara di Papua Hingga Akhir 2018

Jakarta (MI) – AirNav Indonesia berencana memodernisasi pelayanan transportasi di Papua. Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono menargetkan pembangunan tujuh ADSB (automatic dependent surveillance broadcast) hingga akhir 2018. Dengan alat ini, bandara akan mampu meningkatkan kapasitas sistem keamanan penerbangan dan memenuhi pelayanan penerbangan sipil internasional.

 

“Untuk yang pertama di Papua, kami akan pasang di Bandara Sentani, Jayapura,” kata Wisnu, Kamis (11/1/2018).

 

ADSB adalah alat penginderaan untuk memantau pergerakan dan lalu lintas pesawat. Alat ini buatan PT Inti dan telah mendapatkan lisensi dari Kementerian Perhubungan. ADSB, tutur Wisnu, juga digunakan di Alaska dan Amerika.

 

Nilai investasi tiap ADSB sekitar Rp 7 miliar, lebih murah daripada teknologi radar yang menghabiskan Rp 50 miliar. Saat ini, AirNav masih mendata kebutuhan ADSB di Papua mengingat angkutan udara adalah transportasi andalan wilayah yang didominasi pegunungan ini.

 

Menurut Wisnu, Papua dan Papua Barat memiliki 109 bandara. “Transportasi satu-satunya adalah transportasi udara. Kehidupan ekonomi, logistik, dan bahan bakar semuanya diangkut menggunakan pesawat,” ucap Wisnu.

 

Bandara Sentani memanfaatkan radar untuk melakukan penginderaan pergerakan pesawat. Radar memerlukan ribuan watt listrik dalam pengoperasiannya, sedangkan ADSB hanya membutuhkan 50 watt listrik karena memanfaatkan tenaga matahari (solar cell). (AVR)

Tags

Related Articles

Close