
MATA INDONESIA, JAKARTA-Saat kehilangan kontak dan jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, pesawat Lion Air JT 610 turun drastis dengan kecepatan 700 Km perjam lebih dari ketinggian 5.500 kaki ke ketinggian 2.800 kaki hanya dalam waktu beberapa detik saja.
Dari data Flightradar24.com mencantumkan kecepatan pesawat yang terus bertambah, namun ketinggiannya makin menurun.
Pada pukul 06.30 WIB kecepatan pesawat 319 knots bertambah menjadi 383 knots hanya dalam waktu kurang dari 60 detik. Ketinggian yang awalnya 5.500 kaki turun drastis menjadi 2.800 kaki.
Jika dikonversikan ke kecepatan kilometer perjam, pesawat tersebut menukik tajam dengan kecepatan 700 kilometer perjam dalam waktu kurang dari 60 detik.
Kepala Otiritas Bandara (Otban) Bandara Internasional Soekarno Hatta, Bagus Sanjoyo mengatakan kronologis sebelum kejadian naas tersebut. Pesawat jenis Boeing 737 Max 8 itu lepas landas dari Terminal 1 pada pukul 06.20 WIB.
Menurut keterangan Bagus, permintaan Return To Base itu dilakukan pilot pada pukul 06.31 WIB atau dua menit sebelum hilang kontak.
“Oleh petugas menara ATC diperbolehkan atau disetujui untuk kembali,” kata Bagus, saat memberikan keterangan persnya di Ruang VIP Terminal 1 Bandara Soetta.
Sebelumnya Pesawat Lion Air JT 610 rute Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir Pangkal Pinang dipastikan jatuh. Pihak maskapai Lion Air telah memberikan keterangan resminya melalui Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.
Pesawat tersebut mengangkut penumpang sebanyak 181 penumpang, dengan rincian 124 penumpang dewasa laki-laki, 54 penumpang dewasa perempuan, dua anak-anak dan satu bayi. Kru pesawat berjumlah tujuh orang. Dua orang penerbang (pilot dan co-pilot) serta lima orang kru kabin pesawat. (Tiar Munardo)