Mataindonesia.id — Pada Minggu (28/1/2024), tiga anggota militer Amerika Serikat tewas dan puluhan lainnya terluka di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah dalam serangan drone yang mengejutkan. Presiden Joe Biden menyalahkan kelompok yang didukung Iran atas serangan tersebut, yang menjadi serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober.
Eskalasi Konflik
Presiden Biden mengungkapkan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga menyampaikan ancaman pertanggungjawaban kepada pihak yang terlibat dalam serangan tersebut. Sebanyak 34 personel dievaluasi untuk kemungkinan cedera otak traumatis, sementara dua pejabat AS mengatakan pesawat tak berawak menyerang dekat barak pada pagi hari, yang menjelaskan tingginya jumlah korban jiwa.
Reaksi dan Dampak
Serangan tersebut merupakan eskalasi besar dari situasi yang sudah tegang di Timur Tengah, di mana perang pecah di Gaza setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Pasukan AS telah diserang lebih dari 150 kali oleh kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah sebelum serangan tersebut. Sementara itu, pasukan Houthi di Yaman mundur ke lepas pantai Yaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tantangan dan Tindakan Balasan
Penentang Biden dari Partai Republik memanfaatkan serangan itu sebagai bukti kegagalan presiden tersebut dalam menghadapi Iran. Senator Partai Republik Tom Cotton menyatakan bahwa satu-satunya jawaban adalah pembalasan militer yang dahsyat terhadap pasukan teroris Iran. Pemimpin Partai Republik di Senat AS, Mitch McConnell, menegaskan bahwa kelambanan Biden makin menguatkan musuh-musuh Amerika di Timur Tengah.
Dampak Terhadap Yordania
Aktivitas militer AS di Yordania dapat menjadi isu sensitif, terutama pada saat terjadi ketegangan akibat konflik Israel-Hamas, karena meningkatnya kekhawatiran di Yordania mengenai meluasnya perang. Pemerintah Yordania hanya mengatakan bahwa serangan itu terjadi di “pos terdepan” di sepanjang perbatasannya dengan Suriah. Amman telah meminta lebih banyak bantuan untuk mengatasi drone yang digunakan dalam perang narkoba di sepanjang perbatasan dengan Suriah.
Kerajaan ini memiliki ratusan pelatih Amerika di negaranya dan mengadakan latihan ekstensif dengan pasukan Amerika sepanjang tahun.
Artikel ini membahas serangan drone di Yordania yang menewaskan tiga anggota militer AS dan puluhan terluka, serta dampaknya terhadap konflik AS-Iran dan situasi di Timur Tengah. Serangan ini juga menggambarkan eskalasi konflik yang semakin meningkat dan potensi menuju perang antara AS dan Iran.
