Mataindonesia.id – Selamat datang para pembaca yang budiman. Hari ini kita akan membahas tentang sosok ulama besar yang telah memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan pendidikan agama Islam di Indonesia, khususnya dalam Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN). Beliau adalah Abah Aos, yang dikenal sebagai Mursyid ke-38 TQN Suryalaya dan pendiri Pondok Pesantren Sirnarasa di Ciamis. Mari kita selami lebih dalam profil biodata beliau yang sarat dengan keilmuan dan karisma spiritual.
Profil Singkat Abah Aos
Nama lengkap beliau adalah Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul, tetapi lebih populer dengan panggilan Pangersa Abah Aos. Beliau lahir di Ciamis pada tanggal 1 September 1944, dan kini telah berumur 78 tahun. Sebagai putra dari pasangan Kh. Ibrahim dan Hj. Siti Muslihat, Abah Aos tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan nilai-nilai agama dan keilmuan, mengingat kedua orangtuanya adalah tokoh besar di Ponpes Suryalaya, Tasikmalaya.
Pendidikan dan Pengembangan Ilmu
Abah Aos memulai perjalanan ilmunya di Pesantren Gegempalan, Panjalu, Ciamis. Dikisahkan bahwa sejak dalam kandungan, beliau telah dianugerahi karomah oleh Abah Anom, yang menandakan keistimewaan spiritual yang dimilikinya. Kecerdasan beliau terlihat jelas saat ia dengan mudah memahami dan seringkali melampaui pengetahuan para santri yang lebih senior.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Abah Aos juga sempat menuntut ilmu di Pesantren Cintawana, Singaparna, sebelum akhirnya menetap di Ponpes Suryalaya di bawah bimbingan Abah Anom. Di sana, beliau mendalami ilmu Tashowwuf dan Thoriqoh hingga akhirnya pada usia 24 tahun, beliau mendirikan Pondok Pesantren Al Ishlah bersama istri tercinta, Hj. Rosliani Hasnah.
Perjalanan Spiritual dan Kepemimpinan
Setelah mengasuh Pesantren Al Ishlah dan terus menimba ilmu dari Abah Anom, pada tahun 1980, Abah Aos mengubah nama pesantren tersebut menjadi Sirnarasa yang kita kenal hingga saat ini. Perjalanan spiritualnya bersama Abah Anom berlangsung selama kurang lebih 43 tahun hingga wafatnya Pangersa Agung Abah Anom pada tahun 2011.
Kemudian, Abah Aos diangkat menjadi Mursyid ke-38 TQN Suryalaya, menggantikan posisi Abah Anom. Di bawah kepemimpinan Abah Aos, Ponpes Suryalaya dan TQN tidak hanya berkembang di Indonesia tetapi juga telah mencapai manca negara.
Pengaruh dan Penghormatan
Abah Aos dikenal memiliki kecerdasan yang tinggi dan seringkali dihormati oleh banyak ulama besar lainnya. Berbagai gelar kemursyidan disematkan padanya seperti Saefullah Maslul, Al Qoodiri, Al Kamil, Al Quthub, hingga Al Mahdi. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa beliau memiliki kemampuan untuk mengetahui beberapa peristiwa yang belum terjadi, yang menambah reputasi beliau sebagai ulama Sufi.
Kehidupan Pribadi
Abah Aos menikahi Hj. Rosliani Hasnah dan bersama-sama mereka mengasuh Pesantren Sirnarasa. Beliau juga aktif di media sosial dengan akun Instagram @abahaos38, di mana para pengikutnya dapat melihat kegiatan sehari-hari serta pesan-pesan spiritual yang dibagikan.
Kesimpulan
Demikianlah profil singkat dari Abah Aos, ulama besar yang tak hanya dikenal akan keilmuannya tetapi juga atas kontribusinya dalam menyebarkan nilai-nilai Tashowwuf dan Thoriqoh di Indonesia dan manca negara. Kita patut menghormati dan mengambil inspirasi dari dedikasi serta kehidupan spiritual yang dijalani oleh Abah Aos.
Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan kita semua tentang tokoh-tokoh spiritual yang berpengaruh di Indonesia. Terima kasih telah membaca, dan sampai jumpa di artikel berikutnya.