Jakarta (MI) - Berita bohong alias hoax semakin marak terjadi di media sosial. Meski penangkapan para pelaku dan penyebar hoax di media sosial terus digalakkan oleh pihak yang berwajib, namun hal itu tidak membuat mereka jera. Pelaku dan penyebar hoax terus saja berkelindan.
Tak tanggung-tanggung, maraknya tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar pun dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang tidak bertanggung jawab.
Foto-foto pembantaian disebar di media sosial, seolah foto tersebut benar-benar terjadi di Rohingya. Padahal belum tentu demikian.
Bahkan belum lama ini, akun resmi Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Puspen TNI) berhasil mengunggah foto hasil screenshot Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Dimana dalam foto tersebut dikabarkan bahwa Jendral Gatot akan mengirimkan pasukannya ke Myanmar guna membantu warga Rohingya.
Puspen TNI mengklarifikasi bahwa foto tersebut adalah tidak benar alias hoax.
“Oouucchhh ada lg nih nyoba nyebarin Berita HOAX…don’t believe it..!!,” tulis akun @Puspen_TNI dalam keterangan fotonya.
Kabar itu dibuat dan disebarkan oleh fan page abal-abal yang mencatut nama Ustad Yusuf Mansur.
Ustad Yusuf Mansur palsu itu membuat status dalam fan page yang beralamat di https://facebook.com/Yusuf-Mansur-203746026697985. Dia menuliskan,
“Alhamdulillah…selamat berjihad para petangguh kami..semoga kalian diridhai Allah…amiin Ya Rabbal ‘alamiin..”
Di posting-an itu juga terdapat foto TNI yang sedang berbaris. Di bawahnya tertulis,
“Allahu Akbar!!! Indonesia kirim 10.000 tentara ke Myanmar. Malaysia kirim 7.000 tentara. Turki kirim 15.000 tentara. Arab Saudi kirim 20.000 tentara. Allahu Akbar.” Foto itu cukup viral dan telah dibagikan hingga 6.981 kali.
Ternyata, posting-an tersebut berasal dari orang yang sengaja membuat fan page palsu yang mengatasnamakan Yusuf Mansur.
Pengelola fan page resmi Yusuf Mansur, Vivi Khafilatul Jannah, mengatakan bahwa pihaknya tak pernah membuat posting-an seperti itu.
“Itu bukan fan page resmi. Untuk yang resmi, tertulis Yusuf Mansur (Official),” kata Vivi.
Sayang, akun resmi Yusuf Mansur (Official) belum terverifikasi oleh Facebook.
Karena itu, masyarakat awam akhirnya agak susah untuk membedakan yang asli dan palsu.
“Terima kasih banyak masukannya,” ujar Vivi, menanggapi saran agar akun tersebut segera didaftarkan ke Facebook agar diverifikasi.
Juga agar pihak Yusuf Mansur melaporkan sejumlah fan page dan akun palsu yang mengatasnamakan dirinya.
Karena itu, masyarakat harus lebih mawas dalam menerima sebuah berita. Masyarakat harus melakukan cek dan ricek terhadap berita dan informasi yang di dapatkan agar nantinya tidak menjadi korban dan menyebarkan kabar hoax. (FC)