Jakarta (MI) – Pemerintah mencanangkan bulan Agustus – September tahun ini sebagai bulan Bulan Imunisasi Campak dan Rubella atau Measles Rubella (MR) bagi anak-anak. Program ini mendapat penolakan di sejumlah daerah karena masih adanya anggapan vaksin yang digunakan untuk imunisasi menggunakan bahan tidak halal.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek menegaskan imunisasi tidak haram. Untuk itu, masyarakat diminta tidak takut memberikan imunisasi kepada anaknya.
"Ini dari telur ayam, apa istilah dari embrio ayam. Saya sudah mengeluarkan statement tidak haram. Ini adalah melindungi anak kita dari cacat," ujar Nila setelah mengikuti rapat koordinasi di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2017).
Meski ada penolakan di Yogyakarta, Nila menegaskan hampir 100 persen sekolah dan madrasah menerima imunisasi rubella.
"Presiden (juga sudah) menepis tidak ada kata haram. Ada satu yang saya minta betul, ini kan melindungi anak. Anak itu harus sehat, anak itu harus disayang, anak itu harus diayomi dan dilindungi," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, terdapat delapan sekolah di Yogyakarta yang menolak siswanya diberi imunisasi rubella karena dikhawatirkan bahan yang digunakan haram. (RSD/AVR)