Sekretaris BNPP Hadi Prabowo mengatakan, upacara juga digelar sebagai upaya pemerintah memperkuat rasa nasionalisme dan kebangsaan di daerah perbatasan.
“Sekaligus bentuk nyata membangun Indoensia dari pinggiran dengan memperkuat desa,” kata Hadi seperti dikutip dari laman Kemendagri.go.id, Senin (14/8).
Upacara di perbatasan antanegara, menurutnya, dinilai sebagai langkah awal yang baik. Hal itu membuktikan kehadiran negara kepada masyarakat yang diiringi dengan program konkrit dan melindungi bangsa dan seluruh tanah air.
Hadi juga menjelaskan bahwa upacara bendera memiliki nilai strategis karena wilayah perbatasan sebagai pintu gerbang lintas batas negara.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo selaku Kepala BNPP akan menugaskan pejabat pusat BNPP dan Pejabat Lingkup Kedeputian Bidang Koordinasi Pertahanan Negara, Kemenko Bidang Polhukam.
Selain itu, sepuluh wilayah yang akan dijadikan lokasi upacara antara lain, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang Provinsi Aceh. Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau. Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimatan Barat. Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggu, Provinsi Kalimantan Barat. Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Lebih lanjut, upacara juga digelar di Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Kecamatan Selaru, Kabupaten Muluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku. Distrik Tarub, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. (FC)