Viral

Sosok Pemimpin Indonesia di Mata Habib Saggaf bin Mahdi

MATAINDONESIA.ID, JAKARTA – Tak dapat dipungkiri bahwa jelang Pilpres 2019 atmosper politik di Indonesia kian bergejolak sebagai akibat dari banyak nya kepentingan politik dari banyak pihak yang akan turut serta meramaikan panggung Pilpres 2019.

Situasi politik kian memanas dengan bermunculannya atribut-atribut kampanye yang mendukung tokoh-tokoh pilihan yang nantinya di harapkan akan mempresentasikan kepentingan yang ingin di capai baik dari pihak pemerintah, koalisi pemerintah, independen maupun pihak oposisi.

Tentunya gejolak situasi politik seperti saat ini sangat berpotensi memicu perpecahan bangsa.

Perlu adanya sikap-sikap dan peryataan bijak dari sosok-sosok yang sifatnya dapat mendinginkan situasi politik yang kian memanas demi tetap terjaganya kesatuan dan persatuan bangsa.

Terkait hal tersebut diatas, cocok kiranya pernyataan yang di ucapkan oleh sosok Habib Saggaf Bin Mahdi yang mengatakan bahwa ” Pemimpin di Indonesia adalah orang terbaik yang diberi amanah oleh Allah SWT melalui pilihan rakyat yang telah digerakkan hatinya sebagai musabab. Dia adalah orang terbaik yang dipilih Allah. Dipilih rakyat adalah sebab musabab karena yang menggerakkan hati mereka adalah Allah.

Bagi orang-orang yang melakukan fitnah, menghasut dan membenci pemerintah serta membuat kacau negara adalah termasuk pemberontak yang harusnya diusir dari Indonesia.

Sejatinya kita sebagai makhluk sempurna ciptaan Allah, jangan mau untuk diadu domba.

Habib Saggaf bin Mahdi lahir di Dompu Nusa Tenggara Barat ( NTB) Tanggal 15 Agustus 1945 dan meninggal dunia pada 12 November 2010. Sepanjang hidupnya, Habib Saggaf juga terus menanamkan toleransi antar pemeluk agama di negeri ini. Karenanya, ia selalu menyayangkan aksi sekelompok orang dengan mencatut Islam untuk kepentingan tertentu.

Penyataan sosok Habieb ini tentunya juga dapat dijadikan introspeksi diri bagi semua pihak,yang bahkan melupakan bahwa sejatinya agama dan politik tidak bisa dicampur adukan demi mengejar kepentingan kekuasaan semata.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close