
MATA INDONESIA, JAKARTA – Fenomena erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda memberikan pemandangan yang menakjubkan pada pagi tadi. Tepat pada Senin 28 Desember 2018, pukul 06.30 WIB, terlihat penampakan awan berbentuk lafaz Allah.
Fenomena unik yang hanya berlangsung sekira 3 menit tersebut mendadak viral di media sosial. Subhanallah!

Diberitakan sebelumnya, aktivitas gunung Anak Krakatau terus meningkat dalam beberapa hari terakhir ini. Statusnya pun dinaikkan dari waspada menjadi siaga mulai Kamis 27 Desember 2018.
Asal tahu saja, erupsi Anak Krakatau telah mulai sejak Juli lalu dan apa yang terjadi kali ini masih belum dipastikan sebagai puncak erupsi.
Pada Jumat dini hari, 28 Desember 2018, Gunung Anak Krakatau mengeluarkan asap hitam dan awan panas. Laporan itu berdasarkan pengamatan stasiun pengamatan di Pulau Sertung.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Windi Cahya Untung menyampaikan awan panas mengarah ke Samudra Hindia. Suara dentuman juga mengiringi aktivitas vulkanik.
“Asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal dan tinggi 200-600 meter di atas puncak kawah. Teramati awan panas ke arah selatan,” kata Windi.
Windi menyampaikan saat ini cuaca di sekitar Anak Krakatau terpantau berawan dan mendung. Aktivitas kegempaan juga tidak pernah berhenti. “Tremor menerus atau mikrotremor terekam dengan amplitudo 8-35 milimeter, dominan 20 milimeter,” ucapnya.
Ia meminta warga dan wisatawan kawasan Pantai Banten untuk tetap berhati-hati. “Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 kilometer dari kawah,” ucap dia.