News
Sutopo BNPB Masuk Nominasi PNS Inspiratif 2018
Pengakuan yang terakhir itu berasal dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

MATA INDONESIA, JAKARTA – Selain penghargaan sebagai pria Pemberani di Asia, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dinominasikan sebagai pegawai negeri sipil (PNS) Inspiratif 2018.
Pengakuan yang terakhir itu berasal dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Kementerian itu dinilai membangkitkan kesadaran masyarakat tentang bencana alam melalui berbagai inovasi agar mudah menyebarkan berita terbaru dan benar ke seluruh masyarakat.
Maka dia membuat beberapa grup WhatsApp wartawan di handphone-nya. Selain itu Sutopo juga menggunakan media sosial untuk memberikan data terbaru di setiap wilayah setiap harinya, seperti membuat status di Twitter dengan bahasanya yang khas.
Untuk meyampaikan data terkini dan ilmu-ilmu penting tentang penanganan bencana, meskipun sakit Sutopo masih sering turun ke lapangan menjadi pembicara. Ia menjadi juru bicara untuk memberikan arahan tentang penanganan bencana gempa di Palu beberapa waktu.
Inovasi lain yang dilakukannya yaitu dengan membangun diorama bencana di lantai 11-12 Graha BNPB sebagai sarana edukasi kebencanaan kepada masyarakat, khususnya pelajar.
Diorama dirancang dengan sangat menarik sehingga tidak membosankan ketika dikunjungi. Sutopo merupakan sosok PNS/ASN yang sangat menginspirasi. Dia tidak menjadikan penyakitnya yang kronis sebagai penghalang untuk berbakti kepada bangsa dan negara.
Selain Sutopo Kementerian PANRB memilih empat PNS lainnya juga dinilai memberi inspirasi. Keempatnya adalah Cris Kuntadi, Hunggul Yodono Setiohadi Nugroho, Ahmad Basori, dan Endang Yuli P.
Cris Kuntadi, adalah pria kelahiran Banyumas tanggal 24 Juni 1969 menjadi PNS di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan golongan IIb setelah lulus STAN dan sekarang menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Logistik Multimoda dan Keselamatan Perhubungan dengan pangkat kini Pembina Utama (IV/e).
Dia menciptakan Model Sistem Kenali Kecurangan (Sikencur), untuk mencegah, mendeteksi, dan menindak kecurangan dalam rangka memperkuat pencapaian tujuan SPI.
Sementara Hunggul D. Yudono Setiohadi Nugroho, adalah PNS Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup membangun pembangkit mikrohidro untuk masyarakat di sekitar hutan. Dia dan timnya sudah membangun 20 pembangkit listrik mikrohidro di seluruh Indonesia.
Sedangkan, Ahmad Basori yang sering dipanggil Om Bas oleh rekan kerjanya adalah PNS di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Om Bas beserta rekan-rekannya menyusun aplikasi yang digunakan untuk melakukan Pengelolaan Keuangan Desa. Aplikasi tersebut diujicobakan kepada perangkat desa di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat dan berjalan dengan mulus. Sehingga aplikasi yang dikembangkan tersebut dilirik untuk diseleksi dengan aplikasi pengelolaan keuangan desa yang dikembangkan oleh pegawai di Perwakilan BPKP yang lain.
Nominator terakhir adalah Endang Yuli Purwanti seorang guru agama di SMAN 4 Bandung. Perempuan asli Ngawi ini bersama suaminya, Ahmad Badawi, mengasuh puluhan anak asuh dari berbagai latar belakang, selain empat anak kandungnya. Ada anak yang ‘dibuang’ orangtuanya, ada pula yang sengaja dititipkan orangtuanya pada keluarga ini. Hampir seluruhnya tinggal bersama dengan dirinya dan sang suami, teapi ia tidak merasa kerepotan dalam merawat semua anak asuhnya. “Saat ini kami memiliki 27 anak, yakni 4 empat anak kandung dan 23 anak asuh,” ujarnya.
Mereka akan disaring lagi menjadi tiga besar. (Nefan Kristiono)