News
Tahun 2018, Pemerintah Prioritas Kerjakan PLTU

Jakarta (MI) – Pemerintah akan memprioritaskan pengerjaan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulai tahun depan. Hal ini tercantum dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2018-2027.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andy Noorsaman Sommeng mengatakan bahwa pihaknya akan mengutamakan proyek-proyek yang membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa mengalirkan listrik.
Sebagai contoh, karena pembangunan PLTU membutuhkan waktu 4-5 tahun atau lebih lama ketimbang pembangunan PLTG yang butuh waktu 9 bulan, maka pemerintah akan mendahulukan proyek PLTU. Hal yang sama, kata Andy, juga berlaku pada penambahan kapasitas pembangkit yang bersumber dari energi bersih.
Terkait proyek 35.000 mega watt (MW), Andy menyebut penyesuaiannya hanya dari aspek waktu pengerjaan. Ia menyebutkan hal tersebut lumrah dilakukan dalam manajemen proyek.
“Mana yang paling cepat (waktu pengerjaan), gas misalnya. Ini ditaruh paling belakangan karena gampang,” ujar Andy usai menghadiri acara Indonesia Gas Society di Hotel Kempinski, Senin (16/10/2017). (AVR)