News

Tahun Depan, Ujian Seleksi Masuk PTN Berbasis Komputer

MATA INDONESIA, JAKARTA-Jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2019 mengalami perubahan. Hal itu disampaikan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Nantinya, tes masuk jalur SBMPTN melalui ujian tulis berbasis komputer (UTBK) yang digelar di tes centre. Skor UTBK tersebut akan menjadi modal untuk mendaftar ke salah satu PTN atau prodi yang diinginkan.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Ravik Karsidi mengatakan, UTBK akan digelar sebanyak 24 kali pada periode Maret sampai Juni tahun 2019. Adapun untuk lokasi tes, direncanakan akan digelar di 85 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di seluruh Indonesia.

“Belum ada jadwal pasti, tapi kami berencana menggelar UTBK pada hari Sabtu dan Minggu, pagi dan sore, menyesuaikan jadwal libur sekolah siswa,” kata Ravik di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, Senin 22 Oktober 2018.

Selain fresh graduate atau lulusan tahun 2019, kata Ravik, UTBK juga dibuka untuk lulusan SMA atau sederajat tahun 2017 dan 2018.

Rektor UNS ini mengatakan semua calon mahasiswa diberikan kesempatan dua kali untuk mengikuti UTBK. Dengan konsekuensi, calon mahasiswa tersebut akan dibebankan biaya pendaftaran Rp 200 ribu untuk setiap kali mengikuti UTBK. Nantinya peserta juga diperbolehkan memilih skor terbaik untuk digunakan mendaftar ke PTN.

“Meski ada kesempatan dua kali, tapi kami pastikan soal dari tes pertama dan kedua berbeda. Hanya saja memang standar atau gaya soal dalam UTBK sama saja,” katanya.

Materi tes yang dikembangkan dalam UTBK tahun 2019 yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) dengan kelompok ujian Saintek dan Soshum. Bagi prodi Keolahragaan dan Seni, tambah Ravik, calon mahasiswa cukup mengunggah dokumen prestasi atau portofolio saja dan tidak akan ada Ujian Keterampilan (UK) lagi.

Adapun daya tampung SBMPTN tahun 2019 menjadi minimal 40 persen, lalu SNMPTN daya tampungnya minimal 20 persen dan Seleksi Mandiri 30 persen dari kuota daya tampung tiap prodi di PTN.

Sekretaris Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Joni Permana mengatakan hingga saat ini passing grade belum dapat ditentukan oleh setiap PTN.

“Nanti para rektor berkumpul bersama. Setelah hasil UTBK itu ada, nilainya akan kami berikan sebagai input kepada mereka (rektor) untuk menentukan passing grade kampus masing-masing,” katanya. (Tiar Munardo)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close