Kisah

Tak Hanya di Indonesia, Anak Muda Ini Jadi Pembicaraan di Dunia

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tanggal 28 Oktober 2018 yang jatuh tepat hari ini, menjadi hari bersejarah dimana para pemuda di Indonesia menunjukan taringnya untuk berkompetisi dari segala bidang.

Alhasil, saat ini suara pemuda menjadi salah satu corong yang diperhitungkan. Saat ini banyak bermunculan pemuda dan pemudi di Indonesia dengan segala presatsinya, tak hanya terkenal di Indonesia saja, namun nama mereka juga diperbincangkan di Dunia.

Semangat pemuda saat ini memang sedang berkobar, sebutan anak zaman now, saat ini memang sudah banyak menunjukan prestasinya di dunia. Nah, berikut beberapa anak muda Indonesia yang selalu jadi pembicaraan di dunia, siapa mereka:

  1. Joey Alexander Sila

Joey Alexander Sila adalah pianis cilik berbakat yang telah berhasil menorehkan prestasi Internasional. Meskipun masih berusia 10 tahun, bocah cilik ini sudah mahir memainkan tuts piano dengan indah hingga menarik perhatian mata dunia.

Prestasi yang berhasil dia dapatkan juga tak tanggung-tanggung, dia berhasil meraih “Grand Prix 1st International Festival – Contest of Jazz Improvisation Skill” yang diselenggarakan pada 5-8 Juni 2013 di Odessa, Ukraina. Pada festival musik Jazz itu, Joey adalah peserta termuda, dan dia berhasil mengalahkan 43 peserta dari berbagai dunia.

Dia telah memenangkan lomba kejuaran diluar negeri sehingga ia diberikan penghargaan berupa tour krliling eropa dan disebuah kontrak rekaman album jazz nya.

  1. Andre Surya

Cowok kelahiran Jakarta tahun 1984 ini dulunya sempat mengenyam pendidikan di Untar dengan jurusan Desain Komunikasi Visual selama 1 tahun. Pendidikannya ini tidak dilanjutkan karena dia lebih memilih bekerja sebagai digital artist.

Kemudian dia mengambil diploma di Kanada di bidang Film dan Special Effects. Namun, ilmu dan ketrampilannya dipelajari sendiri karena dia sudah tekun mendalaminya sejak duduk di bangku SMA.

Banyak karyanya yang telah memenangkan berbagai penghargaan. Bahkan, kemampuannya yang mumpuni menjadikannya satu-satunya orang Indonesia yang bisa bergabung dengan proyek film besar, Transformer 3D. Dia sangat bersyukur karena berkat ketekunannya, sekarang dia mampu bekerja di tempat yang diimpikannya.

  1. Evita Nuh

Wanita berusia 19 tahun ini merupakan seorang fashion blogger asal Indonesia. Gadis yang biasa disapa Chacha ini sukses menarik perhatian fashionita ditanah internasional, dia sudah mengenal blog sejak usia 9 tahun ini juga pernah disandingkan dengan Tavi Gevinson dan Rachel, The Stylish Wanderer dalam kategori fashion bright bloggers di bawah usia 16 tahun.  dia juga 1 dari 10 blogger muda paling berpengaruh di dunia versi www.babble.com.

  1. Daniel Mananta

CEO dan Founder dari Damn! I Love Indonesia ini nggak berhenti-berhenti menyuarakan semangat patriotisme buat seluruh anak muda Indonesia dengan cara yang urban, modern, dan revolusioner. Makanya di tanggal 28 Oktober 2008, tepat di hari Sumpah Pemuda juga, Daniel Mananta mendirikan Damn! I Love Indonesia.

Label pakaian ready-to-wear pertama di Indonesia yang bertujuan mempromosikan keindahan Indonesia, baik dari kultur dan budaya ke dunia. Dirinya melalui kaos itu terus menyuarakan semangat patriotisme anak muda biar nama Indonesia selalu bergaung di kancah internasional.

  1. Maria Tri Sulistyani

Ria Papermoon adalah seorang wanita kreatif yang telah menciptakan teater boneka “Papermoon Puppet Theatre” yang telah mendunia. Perempuan yang memiliki nama asli Maria Tri Sulistyani ini mendirikan Papermoon Puppet Theatre sejak tahun 2006. Papermoon Puppet Show sendiri adalah sebuah pertunjukan boneka yang bisa disaksikan oleh penonton dewasa.

Cerita-cerita yang diangkat pun cerita ringan, dan tema yang diangkat adalah cerita sejarah di tahun 1965. Pertunjukan boneka ini mendapat apresiasi yang luar biasa di sejumlah negara loh, seperti Malaysia, Singapura, India, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

  1. Eni Lestari

Eni adalah seorang buruh migran yang bekerja di Hongkong. Tapi saat ini Eni juga menjabat sebagai pemimpin dari organisasi International Migrant’s Alliance (IMA) yang merupakan aliansi buruh internasional yang punya anggota 120 organisasi buruh dari 19 negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Eni dikenal sebagai pejuang yang menyuarakan hak-hak buruh migran di seluruh dunia biar punya kehidupan yang baik dan layak. September 2016 lalu nih, Eni terpilih jadi pembicara di pidato KTT PBB di Amerika Serikat yang membahas isu tentang buruh migran dan pengungsi.

  1. Tex Saverio

Ini dia perancang busana yang punya julukan ‘Alexander McQueen’-nya Indonesia. Nggak berlebihan sih, soalnya rancangan Tex Saverio ini glamor dan fenomenal! Sampai-sampai gaunnya pernah dipakai sama Jennifer Lawrence di film Hunger Games: Catching Fire dan karya La Glacon-nya pernah dipakai sama Lady Gaga di salah satu photoshoot bersama Harper’s Bazaar 2011 lalu. Tahun 2013 Tex juga tampil di Paris Fashion Week sebagai satu-satunya desainer Indonesia.

  1. Rini Sugianto

Satu lagi animator wanita Indonesia yang berprestasi di kancah Internasional, Rini Sugianto. Salah satu film karyanya adalah Hobbit 2: The Desolation of Smaug. Selain Hobbit 2, Rini juga pernah tergabung dalam tim animator film The Advantures of Tintin, The Avengers, Iron Man 3, Hunger Games: Catching Fire, Hobbit 1 dan the Dawn of the Planet of the Apes.

Rini pernah tinggal di Selandia Baru sekitar 3,5 tahun untuk menggarap serial The Hobbit yang fenomenal itu.  Tak hanya itu dirinya juga dikontak buat menggarap film The Ninja Turtles lho. Tidak menyangka kan kalau ternyata ada anak negeri di balik film-film Internasional yang selama ini kita gemari?

  1. Pierre Coffin

Hayo, siapa yang nggak kenal Minions? Karakter kuning menggemaskan yang filmnya booming di tahun 2010 dan 2013 silam ini. Bahkan karena kesuksesan filmnya, hingga saat ini kita masih bisa menemukan figur karakter ini dimanapun; boneka, gantungan kunci, tas dan masih banyak lagi.

Namun tahukah kalian, faktanya bahwa arsitek di balik kelahiran Minions merupakan seorang pria berdarah Indonesia, Pierre Coffin. Dia merupakan putra dari penulis ternama Indonesia, N.H Dini.

Apakah kalian tahu bahwa karakter Minions menggunakan campuran berbagai bahasa termasuk Indonesia? Coba deh tonton filmnya lagi dan cari tahu di adegan mana karakter Minions ini mengucapkan kata “Terima kasih”.

  1. Butet Manurung

 

Butet Manurung adalah salah satu pahlawan wanita yang memiliki keberanian tinggi dalam memperjuangkan pendidikan bagi masyarakat pedalaman. Perempuan yang punya nama asli Saur Marlina Manurung ini pada tahun 2003 memulai merintis sekolah gratis untuk masyarakat terasing dan mengembangkan sebuah sistem pendidikan yang diberi nama Sokola Rimba.

Sistem Sokola Rimba yang telah ia kembangkan saat ini diterapkan juga di beberapa wilayah terpencil di Indonesia. Butet rela tinggal berbulan-bulan di pedalaman rimba demi mengajar orang-orang pedalaman agar bisa membaca dan menulis, agar tidak dianggap lagi sebagai orang yang bodoh dan mudah ditipu. Karena kepeduliannya tersebut, dia pernah menerima penghargaan sebagai salah satu Pahlawan Asia dari Majalah TIME di tahun 2004.

  1. Chris Lesmana

Siapa yang nggak tahu dengan mobil Volks Wagen, atau lebih dikenal dengan sebutan VW? Pada tahun 2012, Volkswagen Up! ini telah berhasil meraih penghargaan 2012 World Car of The Year. Indonesia patut untuk turut berbangga hati, soalnya mobil ini dirancang oleh seorang desainer asal Indonesia, Chris Lesmana.

Selain VW Up!, Chris Lesmana sebelumnya juga telah merancang VW New Beetle, atau yang lebih familiar disebut dengan VW Kodok. Desain paten Chris Lesmana sendiri sekarang udah terdaftar di Amerika Serikat pada tahun 2008.

  1. Ardhi Sulistyo

Pemuda asal Jember ini patut di acungi jempol. Dirinya berhasil menorehkan prestasi dunia dengan meraih juara kedua dalam kompetisi World Technician Grand Prix (WTGP) 2018 di Jepang.

Ardhi bukan hanya membawa nama Yamaha Indonesia tetapi juga membawa harum nama Indonesia di kejuaraan tingkat dunia. WTGP sendiri merupakan kontes bertaraf internasional di mana para teknisi Yamaha dari seluruh dunia saling bersaing untuk beradu keterampilan. (Tiar Munardo)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close