Headline

Terkait Video Ustadz Abdul Somad, Pancasila Dibuat Bukan Hanya Untuk Satu Agama

Jakarta (MI) – Video ustadz Abdul Somad mengenai pembubaran HTI beredar di medsos. Dalam video yang berdurasi sekitar satu setengah menit itu, Abdul Somad gagal memahami pancasila. Pasalnya, menurut penjelasan Abdul Somad dalam video itu, pancasila hanya berke-Tuhanan. Ia tidak menyebut sila-sila yang lain.

“Ormas Islam yang dibubarkan itu yang anti pancasila. Definisi anti pancasila itu apa? Anti Tuhan. Pancasila itu Tuhan. Ketuhanan yang maha Esa. Maka semua yang ber-Tuhan tidak boleh dibubarkan,” katanya dalam video tersebut.

Pernyataan Abdul Somad tersebut sangatlah rancu. Karena dia mengatakan, semua yang ber-Tuhan tidak boleh dibubarkan. Tapi perhatikanlah ucapannya: “Ormas Islam yang dibubarkan itu yang anti pancasila”. Kok tidak menyebut ormas kafir ya? Bukankah kalau ada “Islam”nya jelas ber-Tuhan? Nyambung?

Ustadz yang katanya ahli hadis itu, sama sekali tidak menjelaskan sila kedua sampai kelima pancasila.

Padahal, Pancasila bukan hanya berpihak pada satu agama saja, melainkan semua agama yang menjadi pedoman hidup masyarakat Indonesia. Hal itu kemudian ditegaskan dengan empat sila lainnya. Dalam sila-sila tersebut memuat unsur demokrasi, cinta tanah air, dan ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Jadi, karena itulah keberadaan HTI dan ideologi Khilafahnya tidak melingkupi secara utuh apa yang diperjuangkan dalam Pancasila.

Pancasila dan Khilafah merupakan dua ideologi yang berbeda. Hal itulah yang membuat HTI ingin merubah ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

Jadi, keberadaan HTI sendiri tidak sesuai dengan cita-cita bangsa yang selalu mengedepankan persatuan Indonesia dan bhineka tunggal ika.

Abdul Somad sendiri ternyata bukan kali pertama mengeluarkan komentar dan fatwa sesat seperti ini. Sebelumnya dia juga pernah mengklaim bahwa di antara ribuan ulama NU, hanya ada tiga orang yang dianggap layak untuk diikuti fatwanya, yaitu KH Luthfi Bashori, KH Idrus Ramli dan Buya Yahya.

Komentar-komentar sesat seperti ini sangatlah berbahaya karena dapat menimbulkan keresahan dan konflik di masyarakat. Sebagai ustadz seharusnya Abdul Somad lebih bijak dalam mengeluarkan pendapat, bukan malah berusaha mengadu-domba masyarakat. (FC)

Related Articles

Close