News

Terungkap, Ini Ternyata Kandungan Pembalut yang Bikin Nge-flay

MATA INDONESIA, JAKARTA-Perilaku menyimpang meminum air rebusan pembalut baru dan bekas pakai yang membuat nge-fly bak usai menyalahgunakan zat psikotropika, kini tengah jadi fenomena di daerah Jawa Tengah hingga dan DKI Jakarta hingga Bekasi.

Mereka meminum air rebusan pembalut itu sebagai pengganti narkoba jenis sabu, lem dan pil koplo. Air rebusan tersebut dinilai berbahaya bagi tubuh lantaran pembalut terbuat dari bahan yang tidak layak dikonsumsi.

Apakah sensasi semacam itu bisa muncul dengan meminum air rebusan pembalut? Ahli kimia farmasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Pol. Drs. Mufti Djusnir mengatakan setidaknya ada dua zat yang terkandung dalam pembalut yakni zat penyerap air dan antiseptik atau chlorine yang juga bersifat antimikroba.

Chlorine yang diperuntukan untuk pemakaian di bagian luar tubuh berbahaya jika sampai terminum. Efek yang muncul saat seseorang meminum cairan mengandung chlorine adalah keracunan.

Chlorine memang tergolong antiseptik, antimikroba tetapi berisiko. Kalau sampai diminum bahaya. Saat penyerapan oleh tubuh, kalau memang dia zatnya beracun, biasanya ada reaksi tubuh yang spontan.

“Tubuh punya semacam alarm, kalau ada yang aneh-aneh, tubuh akan mengeluarkan,” katanya.

Salah satu reaksi keracunan yang seringkali muncul adalah pusing. Menurut Mufti, reaksi ini yang mungkin para peminum air rebusan pembalut sebagai sensasi fly.

“Reaksi zat yang terkandung dalam pembalut itu menyebabkan penyalaguna menjadi pusing, yang dia anggap nge-fly. Padahal pusing karena keracunan. Tetapi kami belum memastikan apakah semua pembalut mengandung chlorine,” katanya.

Mufti mengungkapkan, ketimbang memikirkan resiko kesehatan yang terjadi, para penyalahguna lebih mementingkan sugesti yang terpuaskan.

“Para penyalahguna dan pecandu itu hanya sugesti yang dicari. Karena sudah kehabisan barang, tidak mampu beli lagi, dia coba-coba lah, yang penting bisa ada sensasinya. Saya pikir air rebusan pembalut eneg, pusing. Dia kira enak,” katanya.

Sebelumnya, BNN menemukan kasus remaja mabuk rebusan pembalut terjadi di beberapa wilayah tanah air, yakni di Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Perilaku ini para remaja anggap sebagai alternatif untuk ‘nge-fly. (Imam Bachtiar)

 

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close