Viral
Tiga Kandidat Ramaikan Pertarungan Pilkada Sumut

Jakarta (MI) – Menjelang masa pendaftaran pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut. Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpeluang dicalonkan untuk bertarung dengan petahana T Erry Nuradi dan Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi.
Djarot bahkan sudah melakukan safari di beberapa daerah di Sumut, seperti Medan dan Pematang Siantar.
Dia menyapa warga untuk melihat seberapa jauh dukungan untuknya. Saat ditanya mengenai safarinya, Djarot mengaku, ingin memastikan kuat tidak dukungan kepadanya. “Sinyalnya ini nyambung enggak di bawah, Alhamdulillah hanya dalam dua hari, mereka sudah luar biasa, jelas Jarot, Selasa (26/12).
Keikutsertaan Djarot diprediksi bakal membuat Pilgub Sumut semakin seru, Djarot akan bertarung dengan dua sosok yang sudah lebih dulu digadang-gadang bakal bersaing ketat, yakni gubernur petahana Tengku Erry Nuradi dan Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi.
Erry sejauh ini sudah mengantongi dukungan Partai Golkar (17 kursi), Nasdem (5), PKB (3) dan PKPI (3). Sementara Edy Rahmayadi hampir dipastikan disokong koalisi nasional Gerindra (13), PKS (9) dan PAN (6).
Partai peraup suara besar yang belum menentukan calon pada Pilgub Sumut tinggal PDIP (16), Partai Demokrat (14) dan Hanura (10) dan PPP (4) yang belum bersikap.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Arifin Saleh Siregar menilai, Djarot memang berpotensi dicalonkan PDIP dan partai yang diajak berkoalisi pada Pilgub Sumut 2018. Alasannya, mereka tidak punya kader lokal yang mampu mengimbangi petahana dan Pangkostrad, ujarnya.
Namun demikian jika Djarot dicalonkan, menurut Arifin, masih ada modal sosial yang menjadi hambatan, yaitu dia belum pernah berorganisasi di Sumut. “Calon itu harus memiliki modal sosial, modal ekonomi, figur dan tim pendukung. Mungkin kendala Djarot nantinya hanya di modal sosial,” jelasnya. (TGM)