Gaya Hidup
Kontroversi Trend Kekinian “Selebritis Tik Tok” Raih Popularitas Instan

MATAINDONESIA.ID, JAKARTA – Remaja kekinian identik dengan sosial media yang cenderung menghabiskan banyak waktu di layanan jejaring sosial mereka, entah itu untuk mengekspresikan kreativitas diri dengan harapan meraih popularitas atau hanya sekedar bertujuan untuk berbagi dengan keluarga dan teman.
Setelah sebelumnya kalangan influencer online beramai-ramai membuat vlog dan Instastory, belakangan muncul trend viral baru terutama di kalangan remaja yang tak kalah hebohnya yaitu “Tik Tok Generation”.
Aplikasi ini adalah platform sosial media yang memudahkan penggunanya untuk membuat video klip pendek dengan menggunakan kamera handphone. Aplikasi ini memfasilitasi pengguna dengan kemudahan mengedit video dan menambah musik untuk kemudian di uploud di akun sosmed nya.
Tik Tok menawarkan serangkaian efek khusus yang menakjubkan, didukung dengan teknologiartificial intelligence. Pengguna dapat menggunakan fitur keren seperti efek kecantikan yang real time dan pemberian efek warna rambut untuk membuat klip yang luar biasa, merekam video dengan teman-teman dan bahkan hewan peliharaan dengan stiker beserta alat-alat 3D yang menggemaskan.
Berdasarkan algoritma, Tik Tok memberdayakan orang untuk menjangkau khalayak yang tepat untuk mendapatkan Like dan Follows selama mereka terus menghasilkan konten berkualitas baik.
Berdasarkan pada Google Trends, Tik Tok sangat populer terutama di kawasan masyarakat Asia Tenggara.
Tik Tok memungkinkan bagi para remaja maupun semua kalangan untuk dapat membuat video yang unik dengan cepat dan mudah bahkan bisa menjadi viral di dunia maya. Hal ini bisa jadi karena kemampuan mereka dalam membuat video yang menarik, atau rupa fisik mereka yang dianggap menarik oleh penggemarnya. sehingga tak jarang melalui aplikasi ini memunculkan sosok idola dengan sebutan “selebritis Tik Tok” yang membuat penasaran masyarakat, bahkan popularitasnya bisa sampai sejajar atau melebihi seorang selebritis yang telah meniti karir selama bertahun-tahun. Jika dulu kesuksesan dapat diraih dengan mudah jika disokong oleh rupa, tahta, atau harta, kini kesuksesan tersebut cukup dibantu oleh aplikasi dan media sosial.

Hal ini memicu kegeraman sekelompok masyarakat tertentu yang berpendapat bahwa tidak sepantasnya ketenaran dapat diraih secara instan semudah menggunakan aplikasi dan merekam video pendek bermodalkan kuota data atau bahkan wifi gratisan yang menghasilkan karya dengan kualitas relatif rendah.