News
Tim Trauma Healing Bantu Pulihkan Pskologis Keluarga Korban
Tak sedikit dari mereka yang shok dan trauma karena merasa tidak percaya anggota keluarganya meninggal dunia dan masih berharap masih hidup

MATA INDONESIA, JAKARTA-Duka mendalam dialami oleh keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin 29 Oktober 2018.
Tak sedikit dari mereka yang shok dan trauma karena merasa tidak percaya anggota keluarganya meninggal dunia dan masih berharap masih hidup. Sebanyak 166 keluarga korban sudah memadati RS Polri Kramat Jati sejak Senin malam untuk mengetahui kondisi sanak saudara mereka yang menjadi korban.
Untuk membantu keluarga korban pesawat jatuh, Polda Metro Jaya mengerahkan sejumlah personel untuk membantu trauma healing keluarga korban.
“Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Karo SDM dan Ka psikologi meyiapkan tim trauma healing untuk membantu keluarga korban di sana,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa 30 Oktober 2018.
Argo belum bisa menyampaikan jumlah personel yang akan dikerahkan untuk membantu trauma healing tersebut. Menurut dia, seluruh petugas akan dikoordinasikan oleh Mabes Polri.
“Nanti Polda Metro Jaya akan mengikuti dengan Mabes Polri, jadi nanti leading Psikologi Mabes Polri, sementara Polda Metro Jaya siap untuk membantu,” ujarnya.
Argo juga menyampaikan pihak RS Polri Kramat Jati menyiapkan beberapa ruangan untuk istirahat para keluarga korban. Selain itu, sejumah kekuatan lain seperti ambulans dan petugas patroli jalan raya (PJR) sudah disiagakan di Pelabuhan Tanjung Priok sejak Senin (29/10) kemarin.
Diketahui, RS Polri sudah menerima 24 kantong jenazah korban Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Proses pencarian korban sendiri masih berlangsung hingga saat ini. (Tiar Munardo)