unique visitors counter
News

TNI/POLRI Kedepankan Negosiasi Penyanderaan Warga Oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua

Jakarta (MI)– Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto  mengatakan bahwa Polri tengah berupaya membebaskan warga Desa Kimbely dan Desa Banti, Mimika, Papua, yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Untuk bisa membebaskan warga hal pertama yang dilakukan adalah memetakan kekuatan KKB.

Lebih lanjut Setyo mengatakan  bahwa pihaknya  sedang memetakan kekuatan mereka dan mengupayakan adanya negosiasi, karena dengan negosiasi diharapkan tidak timbul korban dari masyarakat, ujarnya di Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (10/11).
“Negosiasi tidak melihat waktu. Bisa besok, bisa lusa, minggu depan. Tergantung eskalasi seperti apa,” terang dia. Prinsip negosiasi adalah mendapatkan suatu hal yang saling menguntungkan. Tapi kita tidak akan memberikan hal yang di luar kemampuan kita,” ungkap Setyo.

Setyo  juga memastikan KKB ini akan ditindak tegas. Pasalnya, mereka sudah melanggar hukum dengan menyandera dan merampas harta benda warga.

Sebelumnya diberitakan, KKB sudah menyandera warga Desa Kimbely dan Desa Banti sejak 4 hari lalu. Menurut Kapolda Papua Irjen Boy Rafli, Polri bersama TNI telah membentuk tim terpadu untuk menangani aksi kelompok bersenjata yang sebelumnya juga melakukan teror dengan  tujuannya ingin merampas harta benda, menyerang petugas, pernah juga menyerang karyawan Freeport dan saat ini masih dalami, mereka ini kelompok kriminal melakukan aksi teror, jelas Boy.

Sementara itu Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan TNI akan bekerja sama dengan Kepolisian RI untuk menindaklanjuti kasus penyanderaan di Tembagapura, Mimika, Papua. Dia mengatakan TNI dan Polri akan membentuk tim gabungan untuk menangani hal tersebut. Gatot juga  mengatakan bahwa TNI akan mengadakan pengamatan dan pengintaian terhadap penyanderaan tersebut sebab menurutnya penanganan kasus seperti ini harus teliti, karena yang disandera adalah masyarakat umum,ucap Gatot di Jakarta (9/11). (TGM)

Tags

Related Articles

Close