
MATA INDONESIA, JAKARTA – Korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami Selat Sunda bertambah menjadi 397 orang. Jumlah itu tersebar di sejumlah wilayah yang diterjang tsunami yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2018 kemarin.
“Korban meninggal dunia terus bertambah dari sebelumnya sebanyak 356 orang menjadi 397 orang,” kata Fahrizal, seorang petugas data Badan SAR Nasional (Basarnas) di Posko Utama Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Selasa 25 Desember 2018.
Fahrizal mengungkapkan, tim evakuasi gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Tagana serta relawan saat ini tengah memfokuskan evakuasi di Kecamatan Sumur dan Panimbang. Ia beralasan kemungkinan di wilayah itu belum ditemukan juga hilang diterjang gelombang tsunami.
“Kami berharap tim evakuasi dapat menemukan jenazah itu,” ujarnya.
Menurut dia, jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 397 orang dari Provinsi Banten 291 orang dan Provinsi Lampung 106. Sementara luka-luka sebanyak 1.030 orang dari Banten 757 orang dan Lampung 273 orang serta hilang 90 orang.
Namun, korban yang meninggal dunia di Banten terbesar di Panimbang 157 orang, Carita 102 orang, Tanjung Lesung 118 orang dan Labuan 80 orang. “Kami yakin jumlah korban akibat tsunami bertambah, karena masih banyak yang hilang juga belum ditemukan,” kata dia.