News
Tsunami Selat Sunda: Korban Tewas Jadi 492, Pandeglang Paling Parah

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hingga Selasa 25 Desember 2018 pukul 13 WIB, korban tsunami Selat Sunda bertambah menjadi 492 orang.
“Kemungkinan bisa bertambah, dampak paling parah di Pandeglang Banten,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho pada konferensi pers di BNPB di Jakarta, Selasa 25 Desember 2018.
BNPB juga mencatat hingga hari ketiga pascatsunami Selat Sunda, sebanyak 1.485 orang luka-luka, 154 hilang dan 16.082 orang mengungsi akibat tsunami pada Sabtu (22/12) malam tersebut.
Tsunami tersebut berdampak pada lima kabupaten yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten, serta Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus Provinsi Lampung.
Dari lima kabupaten tersebut, dampak terparah dialami Kabupaten Pandeglang tercatat 290 orang meninggal, 1,143 orang luka-luka, 77 hilang dan 14.395 mengungsi.
Lalu di Kabupaten Lampung Selatan dimana korban jiwa mencapai 108 orang meninggal, 279 luka-luka, sembilan orang hilang dan 1.373 orang mengungsi.
Sementara di Kabupaten Serang tercatat 29 orang meninggal, 62 luka-luka, 68 hilang dan 83 orang mengungsi. Di Pesawaran satu korban jiwa, satu luka-luka dan 231 mengungsi. Sedangkan di Tanggamus terdata satu orang meninggal.
Maka, NPB menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari untuk Kabupaten Pandeglang sejak 22 Desember 2018 hingga 4 Januari 2019. Sementara untuk Lampung Selatan masa tanggap darurat selama tujuh hari sejak 23 hingga 29 Desember 2018. Tetapi masih bisa diperpanjang sesuai kondisi lapangan.(Nefan Kristiono)