HeadlineNews

Tuding Atribut Dirusak PDIP, Kapitra: SBY Berpolitik Tidak Santun

MATA INDONESIA, PEKANBARU – Atribut Partai Demokrat dirusak orang tak dikenal di Pekanbaru. Sang Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun langsung ‘baper’ dan mengeluarkan jurus wajah sedihnya.

Sayangnya, Presiden RI ke-6 tersebut mencatut nama Presiden Joko Widodo. Mendengar info tersebut, politisi PDI Perjuangan Kapitra Ampera pun langsung membantahnya. “Apa yang disampaikan SBY kami menolak sangat keras. Kami tidak pernah melakukan perbuatan yang disinyalir dilakukan oleh PDIP tentang adanya pencopotan atribut SBY dan Demokrat,” kata Kapitra dalam konfrensi persnya di Pekanbaru, Sabtu malam 15 Desember 2018.

Menurut dia, PDIP tidak mempunyai permasalahan dengan SBY, karena yang bersangkutan bukan calon legislatif maupun presiden. Pihaknya pun mengaku dalam berpolitik mengedapankan sikap santun dan bermartabat, tidak hanya dalam omongan tapi pada praktek sehari-hari.

Ia pun menuding SBY tidak santun dalam mengajak orang berpolitik. Pasalnya Presiden Joko Widodo jauh-jauh hari sudah punya agenda kenegaraan, tapi di tempat kegiatan orang nomor satu tersebut banyak atribut Partai Demokrat dan SBY.

“Secara etika itu sangat memalukan, secara bijak itu tidak bijak, sebagai orang besar dia harus mampu menata diri untuk berjiwa besar. Dia harus bijak, kalau dia ingin datang ke sini dipercepat atau ditunda supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Namun, kata dia, PDIP lebih tidak menggubris kegiatan Partai Demokrat tersebut. Harus dipikirkan juga, lanjut dia, bahwa kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo mendatangkan orang banyak, sama halnya dengan kunjungan SBY.

“Ini potensi terjadinya konflik pada masyarakat yang harmonis. Jadi SBY sebenarnya membawa konflik datang ke Pekanbaru dan menuduh lagi bahwa kita menurunkan atribut dan sebagainya,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah PDIP Provinsi Riau Syafaruddin Poti menegaskan tidak ada yang memerintahkan dan berniat untuk merusak atribut partai lain. “Kami tidak pernah ada satu katapun instruksi. Pelaksana tugas pemasangan atribut sudah kita konfirmasi tidak ada melakukan itu,” ujarnya.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close