News

Turis Ini Tewas Kena Panah Suku Pedalaman India

MATA INDONESIA, ANDAMAN – Nasib sial dialami seorang turis bernama John Chau. Wisatawan asal Amerika Serikat itu tewas tertusuk anak panah anggota suku pedalaman di Kepulauan Andaman di India.

Kepolisian India mengaku John Chau dibawa oleh nelayan setempat dengan menggunakan kapal sebelum bersampan sendiran di Pulau Sentinel Utara yang terpencil. Area itu ditinggali oleh masyarakat pedalaman yang hidup terlepas dari dunia luar.

Seorang sumber mengatakan, saat Chau menginjakkan kaki ke pulau, lesatan panah menghujani dirinya. “Berinteraksi dengan beberapa suku di kepulauan yang terletak di Samudera Hindia tersebut merupakan tindakan ilegal,” kata polisi senior Deepak Yadav, seperti dilansir AFP, Kamis 22 November 2018.

Hal itu bertujuan untuk melindungi kehidupan asli mereka dan mencegah mereka terserang penyakit. Polisi telah memasukkan kasus ini sebagai pembunuhan dan 7 orang yang diduga terlibat telah ditahan.

“Investigasi kasus ini masih berlangsung,” kata dia.

Melansir Hindustan Times, petugas polisi Vijay Singh mengatakan, mereka yang ditahan termasuk nelayan yang memfasilitasi Chau ke wilayah tersebut.

Singh mengatakan, pria berusia 27 tahun itu tewas pada Sabtu 17 November lalu, namun dia menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut. Chau diketahui melakukan beberapa kali perjalanan ke Kepulauan Andaman sebelum akhirnya berhasil dengan menawarkan sejumlah uang kepada nelayan lokal.

Dia mencoba menjangkau pulau Sentinel pada 14 November tapi tidak berhasil. “Dua hari kemudian dia pergi lagi dengan persiapan matang. Dia meninggalkan perahu nelayan di tengah perjalanan, dan bersampan sendirian menuju pulau,” kata dia.

Chau diserang dengan panah namun dia terus berjalan. Nelayan menyaksikan anggota suku mengikat leher dan menyeret tubuhnya. “Mereka ketakutan dan melarikan diri, tapi kembali keesokan paginya dan menemukan jenazahnya berada di tepi laut,” ujarnya.

Kepulauan Andaman merupakan rumah bagi suku Jarawa yang beranggotakan sekitar 400 orang. Aktivis menyebut, keberadaan mereka mendapat ancaman dari pihak luar yang kerap menyuap pemerintah lokal untuk menghabiskan satu hari bersama mereka.

Namun, suku-suku lain seperti Sentinel menghindari semua kontak dengan dunia luar dan dikenal tidak bersahabat dengan orang asing. Angkatan Laut India berupaya melindungi penghuni Pulau Sentinel Utara, yang jumlahnya hanya sekitar 150 orang.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close