HeadlineKisah

Unik, ‘Demmo’ Mobil Murah Masa Penjajahan Belanda

MATA INDONESIA, JAKARTA – Keberadaan mobil murah buatan Indonesia sebenarnya sudah ada sekitar tahun 1930 silam. Tepatnya di Surabaya.

Mereka menyesaki jalanan Kota Surabaya dan melawan ‘syahwat’ para pemilik mobil mewah sekelas Ford, Chrysler, dan Dodge. Ketika itu mobil mewah hanya bisa dimiliki orang kaya Eropa maupun pedagang Tiongkok.

Sebelumnya masyarakat kelas menengah maupun pribumi hanya bisa mengandalkan kereta kuda saja. Sembari memimpikan menumpangi mobil impor tersebut.

Keresahan itu akhirnya berakhir, ketika sebuah perusahaan memproduksi kendaraan roda tiga murah. Namanya ‘Demmo’. 

Asal mula penggunaan nama tersebut seperti nama perusahaan yang memproduksi kendaraan roda tiga itu, yakni NV Demmo. Harga yang murah serta sentuhan komponen lokal bercampur impor, serta berpendingin udara kendaraan ini membuat nyaman penumpangnya.

Kehadiran Demmo pun mengubah jalanan Surabaya menjadi bising. Alhasil sekitar tahun 1935 NV Demmo, menyetop impor mesin dari AS dan beralih di pabrik mesin mobil Merkur Jerman.

Dan mereka berhasil meningkatkan animo masyarakat untuk membeli kendaraan sejuta umat saat itu. Penjualan unit pun terus meningkat, dan memaksa NV Demoo meningkatkan produksinya, pada 11 Juni 1932. Mereka juga menggandeng Uni Indo-Eropa ( IEV ) untuk merekrut banyak tenaga kerja laki-laki India. 

Termasuk memindahkan pabrik perakitan Demmo, yang semula berada di Dinoyo, turut pindah ke Jalan Darmokali 7 Surabaya. 

Pabrik baru itu diresmikan Wali Kota Surabaya, Mr Bussemaker. Dalam sambutannya , Wali Kota mengatakan Demmo telah mengatasi masalah transportasi.

Sementara Direktur pabrik Demmo,Mr Kanis, mengatakan rencana peningkatan kapasitas produksi ini sekaligus mengajari sopir berkendara. Bahkan ada yang membuatnya sebagai angkutan umum.  

Sayangnya masa keemasan kendaraan roda tiga ini tidak bertahan lama. Perubahan situasi politik dan ekonomi masa itu, memaksa NV Demmo mengalami kesulitan mendatangkan pasokan bahan baku dan suku cadang pada 1940-an.

Dua tahun kemudian pada saat masa penjajahan Jepang, Demmo tamat riwayatnya.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close