Gaya Hidup

Unik, Sepatu Keren Ini Dibuat dari 17 Botol Plastik, Seperti Apa Bentuknya

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sampah plastik merupakan persoalan lingkungan yang dihadapi Indonesia dan dunia. Pasalnya, dampak yang disebabkan tidak hanya lingkungan, namun kesehatan hingga membunuh para hewan.

Nah, sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan sampah plastik tersebut. Salah satunya seperti yang dilakukan sebuah perusahaan bernama Vivobarefoot yang membuat sepatu istimewa berbahan ramah lingkungan yakni sampah plastik. Sepasang sepatu yang dibuat dari 17 botol plastik daur ulang.

Peduli masalah limbah plastik, sebuah merek sepatu asal Inggris punya inovasi keren. Dikutip dari Business Insider 15 Januari 2019, Vivobarefoot memperkenalkan seri sepatu berbahan botol minum plastik daur ulang. Inisiatif ini mampu mencegah polusi limbah plastik yang butuh waktu 400 tahun untuk terurai.

Perusahaan sebenarnya sudah memulai langkah ramah lingkungan pada 2015. Kala itu Vivobarefoot meluncurkan sepatu eco-canvas dan eco-suede yang masing-masing menggunakan 50 persen plastik (polyethylene terephthalate) PET daur ulang. Terbaru, mereka membuat sepatu ramah lingkungan yang tiap pasangnya memakai 17 botol plastik PET daur ulang.

Plastik PET dipilih karena merupakan bahan yang mudah ditempa, kuat dan tahan lama. Sangat pas dijadikan bahan campuran membuat sepatu yang awet dan serba guna.

Seri sepatu Vivobarefoot terbaru akan mencakup produk sepatu olahraga minimalis, sepatu jejak, sepatu boots untuk di darat dan air, serta streetwear seperti sepatu boots suul chuuka. Harganya berkisar dari 75 US dolar setara dengan Rp 1.057.500) hingga 210 US dolar setara dengan Rp 2.961.000.

Ke depannya, Vivobarefoot akan tetap mencanangkan konsep ‘sustainability.’ Pada tahun 2019 mereka berencana menggunakan lebih banyak bahan daur ulang untuk inovasi-inovasi terbaru. Namun untuk saat ini, koleksi sepatu berbahan plastik PET merupakan yang diunggulkan.

Sebelumnya desainer London, Rowan Minkley dan Robert Nicoll bersama ahli biokimia, Greg Cooper memiliki inisiatif serupa. Mereka menyulap kulit kentang jadi bahan pembuat furnitur.

Bernama Chip(s) Board, bahan permbuat furnitur ini sifatnya kuat dan bisa didaur ulang jika sudah tak dipakai. Caranya dengan diolah menjadi kompos penyubur tanaman.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close