unique visitors counter
News

Untuk Terangi Desa Terpencil, Subsidi Listrik Harus Tepat Sasaran

Jakarta (MI). Pemerintah akan melakukan pembangunan insfrastruktur ketenagalistrikan di desa-desa untuk menerangi desa terpencil. Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri ESDM, Hadi M Djuraid, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/6/2017).

Menurutnya , saat ini masih terdapat lebih 2.500 desa di seluruh tanah air yang belum teraliri listrik sama sekali.  Salah satu program yang segera dilaksanakan adalah pembagian cuma-cuma lampu listrik tenaga matahari untuk hampir 400 ribu rumah tangga di 2.500 desa tanpa listrik. Dimulai tahun 2017, direncanakan tuntas dalam dua tahun.  Lebih lanjut Hadi menyam[aikan bahhwa program tersebut  merupakan  program pra-elektifikasi sambil melakukan pembangunan infrasfruktur ketenagalistrikan di desa-desa tersebut.

Kebijakan subsidi listrik tepat sasaran mendesak diberlakukan agar alokasi subsidi dalam APBN dapat dialihkan untuk belanja yang lebih menyentuh rakyat, seperti pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Timur Indonesia.

Lebih lanjut Hadi menyampaikan bahwa, selama ini subsidi listrik lebih banyak dinikmati masyarakat mampu. Karena itulah pemerintah berupaya membuatnya lebih tepat sasaran agar lebih berkeadilan.

Sebagai contoh, rumah tangga mampu pelanggan 900 VA dengan konsumsi listrik 140 kWh per bulan, tagihan bulanan sekitar Rp 84.000. Semstinya mereka membayar sekitar Rp 189.000 per bulan sesuai tarif keekonomian.  Artinya selama ini rumah tangga mampu berdaya 900 VA mendapat subsidi negara sekitar Rp 105.000 per bulan. Padahal masyarakat tidak mampu dengan konsumsi listrik yang lebih rendah, yaitu 70 kWh per bulan, dengan tagihan listrik sekitar Rp 42.000 per bulan, hanya menerima subsidi sekitar Rp 52.000 per bulan.

Menurutnya Penentuan rumah tangga mampu dan tidak mampu merujuk pada data terpadu Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). (TGM)

Related Articles

Close